Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS Serang Yaman Tanpa Diskusi ke Kongres AS, Biden Kompak Dikecam Partai Demokrat dan Republik

Partai Demokrat yang mengusung Joe Biden kompak dengan Partai Republik dalam mengeluarkan kecaman secara bipartisan.

Penulis: Bobby W
Editor: Suci BangunDS
zoom-in AS Serang Yaman Tanpa Diskusi ke Kongres AS, Biden Kompak Dikecam Partai Demokrat dan Republik
Sean Rayford/Getty Images/AFP
Presiden Joe Biden berbicara dalam acara kampanye di Gereja Emanuel AME pada 8 Januari 2024 di Charleston, Carolina Selatan. Pada Jumag (12/1/2024) Partai Demokrat yang mengusung Joe Biden kompak dengan Partai Republik mengeluarkan kecaman secara bipartisan kepadanya. 

Ia meminta Biden untuk berkomunikasi dengan Kongres  sebelum melanjutkan serangan udara ini di Yaman.

Sejumlah anggota Partai Republik di DPR, termasuk anggota sayap kanan jauh Matt Gaetz dari Florida dan senator konservatif Mike Lee dari Utah juga mengecam langkah Biden ini.

Keduanya menyetujui ucapan anggota Partai Demokrat Ro Khanna yang mengecam kelakuan Joe Biden.

"Presiden perlu datang ke Kongres sebelum meluncurkan serangan terhadap Houthi di Yaman dan melibatkan kita dalam konflik Timur Tengah lainnya." ungkapnnya.

Hal serupa dinyatakan Val Hoyle, seorang kader Partai Demokrat dari Oregon.

"Serangan udara ini TIDAK disetujui oleh Kongres," cuitnya.

"Konstitusi jelas: Kongres memiliki kewenangan tunggal untuk memberikan izin keterlibatan militer dalam konflik luar negeri. Setiap presiden harus datang ke Kongres dan meminta izin militer terlebih dahulu, terlepas dari partainya." lanjutnya.

BERITA REKOMENDASI

Aksi Biden ini juga membuat cuitan Biden tahun 2020 kembali mengemuka.

Kala itu, Biden menyindir Trump bahwa AS tak mau ikut berperang bila Trump mengerahkan militer AS tanpa persetujuan kongres.

"Donald Trump tidak memiliki kewenangan untuk membawa kita ke perang dengan Iran tanpa persetujuan kongres. Seorang presiden seharusnya tidak pernah membawa bangsa ini ke perang tanpa persetujuan yang didasarkan pada informasi dari rakyat Amerika." cuitnya kala itu.

(Tribunnews.com/Bobby Wiratama)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas