Gerebek Tepi Barat, IDF Sandera 2 Saudara Perempuan Bos Hamas Saleh al-Arouri
Tentara Israel menahan 2 saudara perempuan bos Hamas yang terbunuh di Lebanon, Saleh al-Arouri pada hari Minggu (14/1/2024).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel menahan 2 saudara perempuan bos Hamas yang terbunuh di Lebanon, Saleh al-Arouri pada hari Minggu (14/1/2024).
Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), mereka menahan 2 wanita tersebut ketika melakukan penggerebekan di Tepi Barat.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh kakak ipar Saleh al-Arouri, Awar al-Arouri.
Ia mengatakan kedua saudara perempuannya dan beberapa keluarganya telah dimasukkan ke dalam 'penahanan administratif', dikutip dari Asharq Al Aswat.
Menurut sebuah kelompok kampanya, Klub Tahanan Palestina, 2 saudara perempuan Saleh al-Arouri tersebut merupakan Dalal al-Aruri, 52, dan Fatima al-Aruri, 47.
Keduanya ditangkap di 2 lokasi yang berbeda, namun berada di dekat kota Ramallah.
Sejak Israel menyerang Gaza, warga Palestina yang telah ditahan IDF di Tepi Barat sebanyak 5.875 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.970 warga telah dimasukkan ke dalam daftar 'penahanan administratif'.
Daftar penahanan administratif adalah tersangka yang ditahan tanpa tuduhan atau diadili untuk jangka waktu yang dapat diperbarui hingga enam bulan.
Menurut Israel, penahanan administratif ini bertujuan untuk memungkinkan pihak berwenang menahan tersangka sambil terus mengumpulkan bukti, dengan tujuan untuk mencegah serangan atau pelanggaran keamanan lainnya.
Sebagai informasi, Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari tahun 1967.
Baca juga: Setelah Bikin Geger, Tentara Israel Malah Ngaku Tak Sengaja Lindas Jenazah Warga di Tepi Barat
Seluruh wilayah di Tepi Barat telah diduduki Israel, kecuali Yerussalem timur.
Wilayah tersebut saat ini menjadi rumah bagi sekitar 490.000 warga Israel yang tinggal di permukiman yang dianggap ilegal menurut hukum internasional.
Sementara itu, Saleh al-Arouri tewas dalam serangan drone Israel di pinggiran kota Beirut pada 2 Janauri 2024, lalu.
Sebelumnya, Saleh al-Arouri juga dituduh oleh tentara Israel telah membantu merencanakan serangan 7 Oktober 2023 di Israel.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel