Brigade Al-Qassam Rilis Video 3 Tawanan Israel yang Tewas oleh IDF: Darah Mereka di Tangan Netanyahu
Brigade Al-Qassam menerbitkan video baru yang menunjukkan tiga tawanan Israel yang terbunuh akibat pemboman Israel tanpa pandang bulu di Jalur Gaza.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom

Brigade Al-Qassam Rilis Video 3 Tawanan Israel yang Tewas oleh IDF: Darah mereka di Tangan Netanyahu
TRIBUNNEWS.COM - Brigade Izz al-Din al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, merilis rekaman baru video berjudul "Kami mencoba membuat mereka tetap hidup tetapi Netanyahu bersikeras membunuh mereka,".
Video itu berisi klaim Al-Qassam atas terbunuhnya tiga tawanan Israel yang mereka tahan justru oleh tentara pendudukan Israel (IDF) di Jalur Gaza.
Pada video tersebut, tampak tiga sosok yang disebut-sebut sebagai tawanan Israel dengan nama masing-masing Elia Tolidano, Nick Beezer, dan Ron Sherman.
Baca juga: Gaza Utara Kembali Berkobar: Taktik Tipuan, Tank-Tank Israel Balik Lagi, Hamas Melawan Sengit
Ketiganya tampak ditahan di dalam sebuah ruangan di terowongan.
Dalam pesannya di video tersebut, Al-Qassam melayangkan kalimat ke para warga pemukim Israel dengan mengatakan "Ketiga tawanan ini dibunuh oleh senjata tentara Anda,”.
Sayap militer Hamas ini menyebut kalau bombardemen tanpa pandang bulu yang dilakukan pasukan pendudukan Israel di Jalur Gaza juga menyasar warga negara entitas pendudukan sendiri.

Tawanan Israel ke Kabinet Perang: Kalian Ingin Kami Jadi Mayat
Sehari sebelum video Brigade AL Qassam ini dirilis, Brigade al-Quds Jihad Islam Palestina (PIJ) juga merilis video dua warga Israel yang mereka tawan.
Para tawanan Israel PIJ itu menuntut pemerintah mereka berupaya mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan.
Tawanan pertama, Elad Katzir, menuntut Israel menekan pemerintah mereka untuk memastikan tawanan Israel kembali ke pemukiman mereka. Ia juga berbicara kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan anggota kabinet perang, termasuk Yoav Gallant, Benny Gantz, dan Herzi Halevi.
Dalam pidatonya, Katzir menekankan bahwa tawanan Israel berada di bawah ancaman kematian karena kondisi berbahaya yang diciptakan oleh pasukan pendudukan Israel.
“Situasinya tidak tertahankan,” kata tawanan tersebut.
“Ada risiko bahwa kami akan mati karena tidak ada jaminan bahwa tentara Israel tidak akan membom kami.”
Faktanya, hingga 60 tawanan Israel telah terbunuh sejak agresi Israel di Jalur Gaza dimulai, beberapa akibat serangan udara sementara yang lain terbunuh oleh tembakan pasukan khusus Israel.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.