Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Meski Digoda akan Diberi Uang, Pemukim Israel Menolak Kembali ke Daerah Pinggiran Gaza

Pemukim Israel menolak untuk kembali ke daerah pinggiran dekat Gaza, karena Hamas belum tergoyahkan.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Meski Digoda akan Diberi Uang, Pemukim Israel Menolak Kembali ke Daerah Pinggiran Gaza
AHMAD GHARABLI / AFP
Kerabat dan pendukung memegang plakat bergambar sandera Israel yang ditahan di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, dalam unjuk rasa yang menyerukan pembebasan mereka, di Tel Aviv pada 30 Desember 2023. 

Meski Digoda Uang Besar, Pemukim Israel Menolak Kembali ke Daerah Pinggiran Gaza

TRIBUNNEWS.COM- Pemukim Israel menolak untuk kembali ke daerah pinggiran dekat Gaza, karena Hamas belum tergoyahkan.

Hibah keuangan yang ditawarkan oleh Tel Aviv belum mampu mempengaruhi para pemukim di perbatasan Gaza untuk kembali ke rumah mereka.

Media Ibrani melaporkan pada 19 Januari bahwa puluhan ribu pemukim yang dievakuasi dari wilayah Gaza menolak untuk kembali ke rumah mereka.

Seorang mantan penduduk pemukiman Sderot, yang terletak kurang dari satu mil dari Gaza, mengatakan kepada Channel 13 Israel dalam sebuah wawancara bahwa para pemukim tidak akan kembali ke Sderot dalam situasi saat ini.

Hal ini bukan hanya karena ancaman roket… tidak ada yang tahu apakah warga Palestina dari Gaza dapat mencapai kami. Tidak ada yang tahu di mana terowongan mereka berada, kata pemukim tersebut.

“Saya telah tinggal di Sderot selama bertahun-tahun, dan saya tidak dapat menghitung berapa kali mereka memberi tahu kami bahwa Hamas tidak merasa gentar.”

Baca juga: Terusir dari Tanah Pendudukan, Pemukim Utara Israel Tak Bisa Segera Kembali ke Rumah Mereka

Berita Rekomendasi

Sderot adalah salah satu pemukiman di wilayah Gaza yang diserbu oleh pejuang perlawanan selama pecahnya Operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober. Roket menghantam pemukiman tersebut pada awal serangan, ketika para pejuang Palestina berhasil masuk.

Pejuang Hamas merebut kantor polisi Sderot, dan menawan sekitar 30 anggotanya. Para pejuang kemudian mengobarkan pertempuran 20 jam dengan pasukan Israel yang menewaskan semua polisi. Militer Israel kemudian menghancurkan stasiun tersebut, merobohkannya hingga menimpa orang-orang di dalamnya.

Sejak dievakuasi pada bulan Oktober, Sderot dan permukiman di sekitar Gaza lainnya terus terkena serangan roket yang diluncurkan oleh perlawanan Palestina di Gaza.

Menurut surat kabar Ibrani Yedioth Ahronoth, pemerintah Israel menghadapi kesulitan besar dalam meyakinkan penduduk permukiman di sekitar Gaza untuk kembali ke rumah mereka.

Bulan lalu, lembaga penyiaran publik Israel KAN melaporkan bahwa Tel Aviv menawarkan hibah keuangan kepada mereka yang bersedia kembali ke pemukiman yang terletak antara empat dan tujuh kilometer dari perbatasan Gaza.

Sebuah pertemuan diadakan antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan ketua dewan permukiman di wilayah Gaza pada 16 Januari, menurut laporan Channel 12.

Para ketua dewan dilaporkan menuntut agar “proses kepulangan… ditunda atau diperpanjang hingga musim panas dan awal tahun ajaran baru, dan agar negara terus mendanai masa tinggal mereka di akomodasi sementara hingga saat itu,” kata The Times of Israel. .

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas