Senjata Makan Tuan! Niat Racuni Hamas, Gas Beracun IDF Bunuh Tawanan Israel, Keji Seperti Cara NAZI
Maya, Ibu dari salah satu tawanan Israel yang ditawan Hamas di Gaza mengatakan bahwa tentara Israel telah sengaja membunuh putranya dengan gas beracun
Penulis: Muhammad Barir
Mayat anaknya ditemukan di terowongan Hamas tanpa luka tembak. Ibu dari seorang tentara Israel yang ditawan di Gaza oleh Hamas menyebut tentara Israel telah membunuh putranya dengan gas beracun.
Militer Israel mengungkapkan pada 17 Januari bahwa jenazah Sersan Ron Sherman dan Kopral Nick Beiser telah diambil dari Gaza pada 14 Desember.
Al-Mayadeen melaporkan jenazah tersebut diambil dari Jabalia, dekat lokasi yang dibombardir oleh tentara Israel. Ahmad al-Ghandour, seorang komandan brigade utara Ezzedine al-Qassam, dilaporkan tewas dalam pemboman tersebut.
Tentara Israel memberi tahu ibu Sherman, Maya, bahwa penyebab kematian anaknya tidak diketahui setelah dilakukan penyelidikan.
Namun menurut Maya, putranya Ron dibunuh oleh tentara Israel dengan menggunakan gas beracun dan memasukkannya ke terowongan tempat dia ditahan. Gas beracun itu telah membuat putranya mati lemas.
"Ron memang dibunuh. Bukan oleh pejuang Hamas. Berpikirlah lebih ke arah Auschwitz dan hujan tapi tanpa Nazi dan tanpa Hamas sebagai penyebabnya. Tidak ada penembakan yang tidak disengaja, tidak ada laporan, pembunuhan berencana, pemboman dengan gas beracun," tulisnya di media sosial.
Mati Karena Gas Beracun
IDF gagal mengkonfirmasi penyebab kematian para sandera Gaza, kata seorang ibu, anaknya mati karena keracunan.
Ibu dari sandera yang terbunuh, Ron Sherman, menuduh IDF 'meracuni' putranya hingga tewas di dalam terowongan Jabaliya.
IDF tidak dapat memastikan penyebab kematian sandera Gaza yang terbunuh, Ron Sherman dan Nick Beiser, kata militer dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.
Perwakilan IDF tiba di keluarga tentara yang diculik, Sersan. Ron Sherman dan Kopral. Nick Beiser, untuk memberi tahu mereka tentang temuan mengenai kematian mereka di penawanan Hamas.
Jenazah mereka diambil dari terowongan Hamas oleh IDF di Jabalya pada 14 Desember 2023, bersama jenazah Elia Toledano. Selain itu, pada 12 Desember 2023, IDF menemukan jenazah Aden Zakaria dan Ziv Dado dari daerah yang sama.
Di dekat tempat ditemukannya jenazah, IDF menyerang sebuah terowongan di mana komandan divisi utara Gaza, Ahmad Al Ghandour, terbunuh. Investigasi menunjukkan bahwa pada saat penyerangan, IDF tidak mengetahui keberadaan sandera di daerah tersebut. Selain itu, pasukan yang menemukan mayat mereka selama penggeledahan di terowongan tidak memiliki informasi intelijen sebelumnya tentang keberadaan mereka.
Ibu Ron Sherman, Maya, menerbitkan sebuah postingan kemarin di mana dia menuduh IDF secara keliru membunuh putranya.
Hasil penyelidikan: Ron memang dibunuh, tulisnya. “Bukan oleh Hamas. Berpikirlah lebih ke arah Auschwitz dan hujan lebat, namun tanpa Nazi dan Hamas sebagai penyebabnya. Tidak ada penembakan yang tidak disengaja, tidak ada laporan, pembunuhan berencana, pemboman dengan gas beracun.”