Agresi Militer Israel Kian Brutal di Khan Yunis, Gunakan 4 Ton Bom Hancurkan Gaza Selatan
Tentara IDF dilaporkan menggunakan bahan peledak berukuran besar untuk menghancurkan seluruh lingkungan di Khan Yunis, Gaza Selatan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Agresi Militer Israel Kian Brutal di Khan Yunis, Pakai 4 Ton Bom Hancurkan Gaza Selatan
TRIBUNNEWS.COM - Agresi militer yang dilancarkan pasukan Israel (IDF) di Khan Yunis, Gaza Selatan dilaporkan makin brutal.
Tentara IDF dilaporkan menggunakan bahan peledak berukuran besar untuk menghancurkan seluruh lingkungan di Khan Yunis.
Baca juga: Puluhan Tentara Israel Rontok Dalam 24 Jam, Mundur dari Khan Yunis, Bongkar Kuburan Pakai Buldozer
Disebut-sebut, IDF memakai bom dengan total seberat empat ton untuk menghancurkan wilayah kota di Gaza selatan tersebut
IDF juga berjanji untuk memperluas serangannya terhadap kota tersebut seiring meningkatnya serangan mereka di Jalur Gaza.
Baca juga: Gaza Utara Kembali Berkobar: Taktik Tipuan, Tank-Tank Israel Balik Lagi, Hamas Melawan Sengit
Ratusan Warga Terbunuh dalam 24 Jam
Menggilanya serangan IDF menghasilkan kehancuran dan jatuhnya korban jiwa dalam waktu singkat.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan pada Senin (22/1 2024) kalau pasukan Israel telah membunuh 190 orang di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir.
IDF dilaporkan terus meningkatkan upaya untuk menghancurkan kota Khan Yunis di selatan yang terkepung.
Kepala bedah plastik dan luka bakar di Rumah Sakit Nasser Khan Yunis, Dr Ahmed al-Moghrabi, mengatakan ada "pengeboman di sekitar kita".
Laporan lain menggambarkan, orang-orang yang terjebak di dalam rumah sakit mulai menggali kuburan massal karena jumlah korban tewas terus bertambah.
"Tentara Israel menyerbu Rumah Sakit Al-Khair di Khan Younis dan menahan staf medisnya," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra.
Delapan ribu orang dilaporkan terjebak di dalam Rumah Sakit Al-Amal, di mana para pengungsi terluka "akibat tembakan hebat dari drone Israel yang menargetkan warga di Rumah Sakit Al-Amal" pada 19 Januari, menurut data dari Bulan Sabit Merah.
Runtuhnya sistem kesehatan di Gaza dan kekurangan makanan di tengah pemboman Israel terus mengancam anak-anak yang belum lahir dari puluhan ribu wanita hamil di daerah kantong yang terkepung tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pihaknya mencatat ratusan keguguran dan kelahiran prematur dalam beberapa hari terakhir sebagai akibat dari “kepanikan dan pengungsian paksa di bawah pemboman brutal di Gaza.”