AS Bantah Kapal Ocean Jazz Diserang Houthi, Diduga Memuat Senjata Untuk Israel
Perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey, mengatakan kapal yang disebutkan oleh Houthi pada hari Senin telah dikontrak oleh militer AS.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Klaim kelompok milisi Ansrallah atau yang dikenal sebagai Houthi Yaman telah menembak kapal Amerika Serikat dibantah oleh Washington.
Komando Pusat Angkatan Laut AS mengatakan kapal kargo militer AS Ocean Jazz tidak mengalami penyerangan saat melayari Teluk Aden.
“Laporan kelompok Houthi yang didukung Iran tentang dugaan serangan yang berhasil terhadap M/V Ocean Jazz jelas-jelas salah,” kata Komando Pusat Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (22/1/2024).
Baca juga: Takut Jadi Sasaran Houthi, Kapal Pesiar Royal Caribbean Batalkan Tour ke Timur Tengah
“NAVCENT terus menjaga komunikasi dengan M/V Ocean Jazz selama transit yang aman.”
Houthi, kelompok bersenjata penguasa Yaman yang bersekutu dengan Iran tersebut, tidak mengatakan kapan atau di mana tepatnya serangan itu terjadi, atau apakah ada kerusakan yang terjadi.
“Angkatan Bersenjata Yaman menegaskan bahwa pembalasan terhadap serangan Amerika dan Inggris tidak bisa dihindari, dan agresi baru apa pun tidak akan luput dari hukuman,” kata Houthi sebelumnya dalam sebuah pernyataan.
Perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey, mengatakan kapal yang disebutkan oleh Houthi pada hari Senin telah dikontrak oleh militer AS.
Kapal itu diduga memuat persenjataan untuk Israel.
Pasukan AS dan Inggris telah melancarkan serangan di seluruh Yaman terhadap pasukan Houthi dalam beberapa pekan terakhir sebagai tanggapan atas serangan Houthi selama berbulan-bulan terhadap kapal-kapal Laut Merah yang menurut para pejuang yang didukung Iran adalah respons terhadap perang Israel di Gaza.
Sejak November, Houthi telah menyerang puluhan kapal komersial yang berlayar di Laut Merah, sehingga mengganggu perdagangan maritim internasional.
Kelompok ini awalnya mengatakan mereka menyerang kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel, namun kemudian memperluas targetnya hingga mencakup kapal-kapal yang terkait dengan AS dan Inggris.
Kelompok Houthi mengatakan serangan mereka di Laut Merah adalah bagian dari dukungan mereka terhadap warga Palestina yang dikepung dan dibombardir oleh pasukan Israel di Gaza selama lebih dari tiga bulan.
Kampanye pengeboman dan serangan darat Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 25.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut pejabat Palestina di wilayah tersebut.
Israel melancarkan serangan dan memberlakukan pengepungan di Gaza setelah pejuang Hamas melakukan serangan mendadak di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 1.139 orang, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan statistik resmi Israel. Sekitar 240 orang lainnya ditangkap sebagai tawanan selama serangan itu.
Sejauh ini, aktivitas Houthi terkonsentrasi di selat sempit Bab al-Mandeb, yang menghubungkan Teluk Aden dengan Laut Merah. Sekitar 50 kapal berlayar melalui selat ini setiap hari, menuju dan dari Terusan Suez – arteri utama perdagangan maritim global.
Beberapa perusahaan pelayaran terbesar di dunia telah menangguhkan transit di wilayah tersebut, sehingga memaksa kapal-kapal berlayar di sekitar Tanjung Harapan di Afrika Selatan.