Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepung Hamas di Khan Younis, Tiga Perwira IDF Tewas Ditembak Militan Hamas

Tiga orang perwira tentara Israel (IDF) meregang nyawa di Khan Younis, Gaza, dalam sebuah penyerbuan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kepung Hamas di Khan Younis, Tiga Perwira IDF Tewas Ditembak Militan Hamas
IDF
Penyerangan IDF di Khan Younis 

TRIBUNNEWS.COM -- Tiga orang perwira tentara Israel (IDF) meregang nyawa di Khan Younis, Gaza, dalam sebuah penyerbuan pada Senin (22/1/2024).

Media Israel, Jerusalem Post mengakui telah kehilangan tiga orang perwira mereka setelah tewas ditembak oleh militan Hamas.

IDF terus melakukan pengepungan dan penyerbuan di sejumlah lokasi di Gaza untukmencari para militan Hamas.

Baca juga: Uni Eropa Desak Israel Segera Wujudkan Solusi Dua Negara Saat Perang di Gaza Berakhir

Dalam sebuah artikelnya, media tersebut memberitakan ketiganya adalah Mayor IDF David Nati Alfasi, 27 tahun dari Beersheba, Mayor IDF Ilay Levy, 24 tahun dari Tel Aviv, dan Kapten IDF Eyal Mevorach Twito, 22 tahun dari Beit Gamliel.

Ketiganya berada di Batalyon 202 pasukan terjun payung. Jumlah total tentara yang gugur sejak 7 Oktober kini berjumlah 535 orang.

Selain itu, IDF telah melancarkan serangan besar-besaran di tingkat divisi di Khan Yunis bagian barat, yang kemungkinan besar akan menyebabkan pertempuran paling sengit sejak awal Desember ketika militer pertama kali memasuki bagian lain ibu kota Hamas di selatan.

Divisi 98 telah mengerahkan kekuatan serius dari tujuh brigade, artileri, tank, dan dukungan udara, serta mengepung Khan Yunis bagian barat yang hingga saat ini sebagian besar telah dihindari oleh IDF.

BERITA REKOMENDASI

Pesan IDF pada pagi hari mengenai serangan udara dalam jumlah besar merupakan persiapan untuk memberikan kemudahan bagi pasukan darat untuk bergerak ke wilayah baru.

Terapkan Sistem Kelaparan Warga Gaza

Negara zionis ini tidak mengenal ampun menyerang Hamas dengan segala cara, bahkan tidak peduli warga sipil menjadi korban.

Terakhir, kebijakan PM Benjamin Netanyahu dituding dengan sengaja menerapkan dehidrasi dan kelaparan di Gaza.

Baca juga: Menlu Turki Bertemu dengan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh untuk Membahas Gencatan Senjata di Gaza

Michael Fakhri, pelapor khusus PBB tentang hak atas pangan, menggambarkan tindakan Israel di Gaza sebagai tindakan yang “belum pernah terjadi sebelumnya” dalam sebuah postingan di X.

“Belum pernah terjadi sebelumnya jika seluruh penduduk sipil mengalami kelaparan secepat dan selengkap ini,” kata Fakhri.

“Israel menghancurkan sistem pangan Gaza,” tambah pakar PBB itu dikutip dari Al Jazeera.

Israel telah mengendalikan masuknya makanan dan air ke Gaza sejak awal Oktober, dan akses ke Gaza utara bahkan lebih dibatasi.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan pada tanggal 9 Oktober bahwa makanan, air, bahan bakar dan obat-obatan tidak akan diizinkan masuk ke Gaza, dengan mengatakan: “Kami memerangi hewan manusia.”

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas