Bagaimana Awal Mula Israel Bisa Urus Pajak Palestina hingga Kini Berakhir Dikirim ke Norwegia?
Perjanjian bernama "Protokol Paris" menjadi awal bagaimana Israel bisa mengurusi pajak Palestina dan kini berakhir dikirim ke Norwegia.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie

AFP
Foto yang diambil pada tanggal 22 Januari 2024 di pinggiran selatan Khan Yunis, di selatan Jalur Gaza, menunjukkan keluarga-keluarga Palestina melarikan diri dari kota melalui jalan pesisir menuju Rafah, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. Perjanjian bernama "Protokol Paris" menjadi awal bagaimana Israel bisa mengurusi pajak Palestina dan kini berakhir dikirim ke Norwegia.
Kini, pajak bulanan Palestina pun diputuskan oleh Israel untuk ditransfer ke rekening perwalian di Norwegia.
Kendati hanya dipindahkan, tetapi dana tersebut tidak bisa dengan mudah diambil oleh Palestina tetapi harus seizin dari Israel.
Namun, kebijakan ini ditentang oleh salah satu menteri Israel yaitu Menteri Keamanan, Itamanr Ben-Gvir yang bersikeras bahwa kebijakan seperti itu “tidak menjamin bahwa uang tersebut tidak akan sampai ke tangan Nazi dari Gaza”.
Buntut dari pemindahan ini, Otoritas Palestina harus berhutang kepada bank-bank lokal, rumah sakit, perusahaan medis, dan sektor swasta lantaran krisis keuangan yang melanda.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Berita Rekomendasi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.