Catatan Serangan Houthi: 10 Kali Gempur Israel, 20 Kali Bombardir Kapal di Laut Merah
Militan Houthi yang didukung Iran mengklaim telah 10 kali menargetkan serangan ke Israel ssejak awal Oktober 2023.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, ADEN – Militan Houthi yang didukung Iran mengklaim telah 10 kali menargetkan serangan ke Israel ssejak awal Oktober 2023. Mereka juga mengklaim telah 20 kali menyerang kapal-kapal barang dan kapal sekutu AS di Laut Merah.
Pernyataan itu muncul beberapa jam setelah kelompok bersenjata itu menyerang kapal M/V Marlin Luanda dengan rudal balistik anti-kapal. Mereka juga menargetkan USS Carney, kapal perang angkatan laut Amerika Serikat yang berhasil mencegat serangan tersebut.
“Data baru dari Houthi mencakup klaim bahwa mereka menargetkan Eilat, yang mereka sebut ‘Umm Rashrash’ sebanyak sepuluh kali,” kata saluran media organisasi militan Al-Masirah, dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Sabtu (27/1/2024).
“Mereka mengklaim serangan-serangan ini dimulai pada tanggal 31 Oktober dan berlanjut hingga tanggal 26 Desember 2023,” sambungnya.
Klaim terbaru ini menggambarkan bahwa kelompok yang didukung Iran tersebut tidak tergoyahkan dan akan terus meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.
Baca juga: China Melobi Iran Jinakkan Pemberontak Houthi di Laut Merah, Serangan Mereka Risaukan Beijing
“Sejak 19 November 2023 hingga 27 Januari 2024, angkatan bersenjata Yaman melakukan 16 operasi angkatan laut dengan sasaran 20 kapal, termasuk tiga kapal milik entitas Israel, 6 kapal Amerika termasuk satu kapal perang, satu kapal minyak Inggris, dan satu kapal minyak Inggris,” bunyi laporan Al-Masirah.
Serangan Balasan AS dan Sekutu ke Yaman
Menanggapi serangan Houthi, Amerika Serikat dan sekutunya langsung melakukan serangan balasan yang menargetkan situs milik Houthi di Yaman.
Serangan balasan tersebut dilakukan untuk membuat Houthi semakin tertekan dan menghentikan serangan yang menargetkan sejumlah kapal komersial di Laut Merah.
Baca juga: Serangan Houthi Bikin Pendapatan Mesir dari Terusan Suez Merosot, Perekonomian Melambat
Hingga saat ini, ketegangan yang terjadi di Laut Merah tampaknya masih membuat sejumlah perusahaan pengapalan mengubah rute pelayaran dengan menghindari Terusan Suez dan Laut Merah.
Dampaknya pun terlihat jelas dengan semakin meningkatnya biaya pengiriman dan waktu tiba kargo menjadi lebih lama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.