Pejabat Tinggi Palestina Kecam Penangguhan Pendanaan UNRWA: Kami Perlu Dukungan Maksimal
Beberapa negara termasuk Inggris dikabarkan telah menghentikan pendanaan untuk UNRWA.
Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Pejabat tinggi Palestina mengkritik keputusan beberapa negara Barat yang menangguhkan pendanaan kepada badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA.
Australia, Kanada, Italia, dan Amerika Serikat (AS) mengatakan mereka akan menghentikan pendanaan untuk badan tersebut.
Jerman, Finlandia, Belanda, dan Inggris juga bergabung dalam daftar negara-negara yang menghentikan sementara bantuan keuangan kepada UNRWA.
UNRWA mengatakan pihaknya telah membuka penyelidikan setelah Israel menuduh beberapa karyawannya terlibat dalam serangan 7 Oktober 2023.
Hal ini telah mendorong beberapa negara Barat untuk menarik atau menghentikan sementara pendanaan untuk badan tersebut.
“Penangguhan dana mengancam pekerjaan kemanusiaan di kawasan ini, terutama di Gaza,” ungkap Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, Sabtu (27/1/2024), dikutip dari Al Jazeera.
Lazzarini mendesak negara-negara yang telah membekukan dana untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka, karena Gaza menghadapi risiko kelaparan massal.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hussein al-Sheikh, mengatakan keputusan negara-negara tersebut mengandung risiko bantuan politik dan kemanusiaan yang besar.
“Pada saat ini dan mengingat agresi yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina, kami memerlukan dukungan maksimal untuk organisasi internasional ini dan tidak menghentikan dukungan dan bantuan terhadapnya,” jelasnya.
Hussein juga mendesak negara-negara tersebut untuk segera membatalkan keputusan mereka.
Didirikan pada tahun 1949, UNRWA adalah badan PBB terbesar yang beroperasi di Gaza.
Baca juga: Brasil: Israel Harus Patuhi Putusan Mahkamah Internasional, Hentikan Genosida di Gaza
Organisasi ini memberikan layanan kesehatan, pendidikan, dan bantuan kemanusiaan lainnya kepada warga Palestina di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Lebanon, dan Suriah.
UNRWA juga mempekerjakan sekitar 13.000 orang di Gaza.
Inggris Menghentikan Bantuan
Beberapa negara termasuk Inggris telah menghentikan pendanaan untuk UNRWA.