Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas selama 2 Bulan Disebut Segera Tercapai
Pejabat AS mengatakan gencatan senjata antara Israel-Hamas akan segera tercapai.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Garudea Prabawati
Meski demikian, New York Times menyebut persoalan itu adalah “masalah yang bisa diatasi”.
Perjanjian antara Israel dan Hamas ini tidak akan memunculkan gencatan senjata permanen yang diminta Hamas.
Akan tetapi, pejabat AS mengatakan setelah gencatan 2 bulan itu, serangan Israel ke Gaza akan berkurang.
Gencatan senjata itu juga disebut memungkinkan adanya diplomasi yang bisa memfasilitasi munculnya resolusi yang lebih luas dalam konflik Israel-Palestina.
Sementara itu, pada hari Senin pejabat Mesir memberi tahu Wall Street Journal tentang rencana gencatan yang mirip dengan gencatan yang ditengahi AS.
Rencana itu ditawarkan kepada Israel dan Hamas oleh para pihak yang menengahi.
Menurut pejabat AS, gencatan senjata itu akan lebih panjang karena berlangsung hingga 4 bulan.
Dikutip dari Anadolu Agency, serangan Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 26.000 orang.
Baca juga: Perang Israel di Gaza Hari Ke-114, Media Israel: Tel Aviv Tidak Akan Lagi Hadang Bantuan Kemanusiaan
Sebagian besar korban tewas adalah wanita dan anak-anak. Sebanyak 85 persen warga Gaza kini mengungsi dan terancam kelaparan.
Israel terus serang Gaza
Israel terus menggempur Gaza meski Mahkamah Internasional (ICJ) sudah meminta negara Yahudi itu mencegah genosida di Gaza.
Pada hari Sabtu, (27/1/2024), Israel menyerang Khan Younis yang menjadi kota terbesar di Gaza bagian selatan.
Gara-gara serangan itu, dua rumah sakit utama di sana nyaris tak bisa lagi beroperasi.
Para saksi mata melaporkan ada lebih banyak serangan di Khan Younis yang kini menjadi target utama Israel di Gaza.
Sementara itu, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) menyebut sejumlah korban tewas dan korban luka telah dibawa ke Rumah Sakit Al-Amal yang sudah hampir tidak bisa berfungsi lagi.