Pekan lalu, Korea Utara mengatakan pihaknya telah menguji rudal jelajah strategis baru.

Pernyataan Pyongyang  menyiratkan bahwa rudal tersebut dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir.

Namun pada saat itu tidak menyebutkan bahwa rudal tersebut sedang dikembangkan untuk peluncuran kapal selam.

Tahun lalu, Korea Utara meluncurkan kapal selam serangan nuklir operasional pertamanya.

Yang menurut para analis tampaknya merupakan modifikasi dari kapal selam yang sudah ada dan kemungkinan dirancang untuk membawa rudal balistik dan jelajah.

Ada keraguan mengenai kegunaan kapal semacam itu di dunia nyata, terutama dibandingkan dengan sistem rudal berbasis darat yang lebih canggih, karena mesin dieselnya menghasilkan kebisingan dan jangkauannya terbatas, menurut para ahli senjata.

Amerika, Korea Selatan, dan Jepang telah menanggapi uji coba yang dilakukan Pyongyang dengan melakukan latihan militer gabungan yang diperluas.

Kim Jong Un menganggap aktivitas tersebut merupakan latihan untuk melancarkan invasi.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)