Hizbullah Menggila, Lipat Gandakan Serangan Roket 500 Kg, Pemukim Israel Panik Tanah Berguncang
Roket yang ditembakkan Hizbullah menyebabkan kerusakan signifikan di radius 150 meter dan meninggalkan kehancuran yang mematikan di pemukiman Yahudi
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Media Israel mengutip pernyataan walikota Nesher, menyebut kalau "Perang di utara akan menghancurkan bumi."
Seminggu yang lalu, menurut media Israel, wali kota tersebut dilaporkan meninggalkan pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri dengan perasaan sangat prihatin.
Walikota menyampaikan kepada Menteri skenario mengerikan jika pertempuran terjadi di front utara, dan memperingatkan, "Kami belum siap berperang, tidak ada rencana evakuasi, kami belum menangani pabrik-pabrik dengan topik berbahaya, dan masyarakat tidak mengatakan yang sebenarnya."
Walikota menyampaikan keprihatinannya terhadap para pemukim di utara dan menyerukan mereka untuk "menyimpan makanan, obat-obatan, generator, dan tidak bergantung pada negara."
Kepanikan Total
Media Israel juga melaporkan kalau dilema lain yang mencengkeram Komando militer Front Dalam Negeri Israel adalah bagaimana menyiapkan masyarakat pemukim terhadap kemungkinan perluasan perang.
Laporan-laporan Israel menyatakan, kepemimpinan Front Dalam Negeri Israel sedang menghadapi salah satu pertanyaan paling nyata yang telah menyibukkan kepemimpinan IDF selama bertahun-tahun terkait langkah yang mereka tempuh saat ini, memilih bertahan ketimbang menyerang agar perang tidak meluas.
"Apakah demi kepentingan terbaik Israel untuk memulai kampanye pencegahan dan membuat benteng guna menyiapkan para pemukim menghadapi bencana berupa kemungkinan perang di utara melawan Hizbullah?" tulis laporan tersebut.
Baca juga: Biasanya Menyerang, Tentara Israel Kini Diajari Bertahan: Gali Lubang Berdiam di Perbatasan Lebanon
Menurut media Israel, para pengambil keputusan menyadari, langkah defensif ini akan meningkatkan kesiapan namun tidak diragukan lagi juga akan menimbulkan kepanikan, yang akan menguntungkan kepentingan Hizbullah.
"Harus dinyatakan secara jelas, bahwa arahan resmi dari Komando Front Dalam Negeri untuk mempersiapkan diri akan berdampak besar pada masyarakat pemukim: kepanikan total, keruntuhan pasar, dan terkikisnya kepercayaan terhadap entitas pendudukan jika tidak ada yang terjadi," tulis laporan media tersebut.
(oln/almydn/YA/*)