Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyebab Kataib Hezbollah Stop Perangi Pasukan AS Meski Tetap Dukung Warga Gaza, Pilih Bertahan 

Organisasi paramiliter Syiah Irak, Kataib Hezbollah mengumumkan penghentian operasi melawan pasukan AS meski tetap mendukung warga tertindas di Gaza

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Penyebab Kataib Hezbollah Stop Perangi Pasukan AS Meski Tetap Dukung Warga Gaza, Pilih Bertahan 
AHMAD AL-RUBAYE / AFP
Pejuang mengibarkan bendera Irak dan kelompok paramiliter, termasuk al-Nujaba dan Kataib Hezbollah, saat pemakaman lima militan yang tewas sehari sebelumnya di Irak utara, pada 4 Desember 2023, di Baghdad. Puluhan pelayat berkumpul pada 4 Desember untuk pemakaman lima militan yang terbunuh sehari sebelumnya di dekat Kirkuk dalam apa yang digambarkan oleh seorang pejabat militer AS sebagai "serangan pertahanan diri". AHMAD AL-RUBAYE / AFP 

Koalisi milisi perlawanan Irak dilaporkan melancarkan serangan pesawat tak berawak yang menargetkan situs Israel di pelabuhan Ashdod di wilayah Palestina yang diduduki tentara Israel (IDF), Kamis (25/1/2024).

Narasumber di Irak dari laporan Al Mayadeen menyebut, serangan ke Pelabuhan Ashdod ini merupakan bagian dari fase kedua operasi koalisi milisi perlawanan Irak terhadap Israel.

Sekretaris Jenderal Kataib Sayyid al-Shuhada , Abu Alaa al-Walai mengumumkan dalam sebuah postingan di X kalau fase kedua operasi mereka mencakup juga blokade rute maritim Mediterania ke pelabuhan-pelabuhan yang diduduki Israel di Palestina yang diduduki,

Pemimpin Kataib Sayyid al-Shuhada, sebuah faksi yang beroperasi di bawah payung milisi Perlawanan Islam di Irak, membuat pengumuman tersebut menyusul serangan Amerika Serikat (AS) yang menargetkan anggota Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) pemerintah Irak.

Baca juga: Laut Merah Makin Menyala, Milisi Irak Gabung Houthi Yaman: Adang Hingga Pelabuhan Israel Mati Total

Agresi AS menyebabkan tewasnya seorang anggota PMF di al-Qaim, sementara fasilitas pelatihan PMF di Jurf al-Nasr dirusak.

“Sementara Amerika terus menargetkan pasukan kami, mujahidin kami telah memulai operasi tahap kedua mereka,” tulis al-Walai.

Sebagai catatan, operasi tahap pertama koalisi faksi-faksi perlawanan di Irak tadinya hanya mencakup serangan terhadap pangkalan militer pendudukan AS di negara tersebut.

Berita Rekomendasi

Mereka menilai, keberadaan pasukan AS di Irak adalah ilegal dan serangan-serangan akan terus dilanjutkan hingga tentara terakhir AS angkat kaki dari negara mereka.

AS merespons dengan melancarkan sejumlah operasi militer, termasuk menggempur markas PMF.

Bukan mereda, niat koalisi perlawanan Irak makin menjadi dan menaikkan fase operasi perang ke fase dua.

Israel, sekutu abadi AS, adalah target utama dari fase ini di mana negara pendudukan itu melancarkan agresi militer ke Gaza.

Pasukan Unit Mobilisasi Populer Irak yang terafiliasi dengan kelompok Kataib Hizbullah di Irak dalam sebuah upacara militer di Karbala pada 2019. (Photo Credit: Reuters)
Pasukan Unit Mobilisasi Populer Irak yang terafiliasi dengan kelompok Kataib Hizbullah di Irak dalam sebuah upacara militer di Karbala pada 2019. (Photo Credit: Reuters) (tangkap layar TC/Reuters)

Operasi Tahap ke-2 Perlawanan Irak

Abu Alaa al-Walai menjelaskan, operasi tahap kedua akan mencakup pemberlakuan blokade terhadap “navigasi maritim Zionis di Mediterania” dan “menutup layanan pelabuhan [Israel].”

Jika digabungkan dengan operasi Angkatan Bersenjata Yaman (terafiliasi dengan kelompok Ansarallah Houti)di Laut Merah dan Laut Arab, tindakan seperti itu akan terbukti merugikan Israel.

"Perlawanan Irak telah membuktikan kalau mereka mempunyai kemampuan untuk menargetkan pelabuhan-pelabuhan pendudukan Israel yang terletak di pantai Mediterania," tulis laporan Al-Mayadeen.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas