Penyebab Kataib Hezbollah Stop Perangi Pasukan AS Meski Tetap Dukung Warga Gaza, Pilih Bertahan
Organisasi paramiliter Syiah Irak, Kataib Hezbollah mengumumkan penghentian operasi melawan pasukan AS meski tetap mendukung warga tertindas di Gaza
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Pelabuhan terbesar Israel, pelabuhan Haifa dan pelabuhan Ashdod telah diserang setidaknya dua kali pada tahun 2024.
Mengomentari serangan jarak jauh di Haifa yang diduduki, pemimpin Hizbullah Lebanon, Sayyed Hassan Nasrallah, mengatakan bahwa intelijen Hizbullah mengonfirmasi bahwa rudal tersebut mencapai sasarannya, dan menambahkan bahwa militer pendudukan Israel menyembunyikan rincian serangan tersebut, sebuah taktik yang biasa digunakan. oleh otoritas Israel.
Operasi Serangan Haifa
Perlawanan Islam di Irak mengumumkan kalau operasi penyerangan terhadap Pelabuhan Haifa tersebut dilakukan melalui rudal jelajah jarak jauh yang semua fiturnya baru dan lebih baik.
Rudal tersebut dijuluki al-Arqab.
"Serangan tersebut, yang dilaporkan mengenai sasarannya di Haifa, hanya melibatkan satu rudal, yang membuktikan kemampuan Perlawanan untuk melancarkan serangan diam-diam ke lokasi Israel, yang tidak terdeteksi dalam jarak ratusan kilometer," tulis laporan Al-Mayadeen.
Dikemas dalam serangan berskala lebih luas yang mencakup serangan drone dan rudal jarak jauh, Perlawanan Irak dapat menimbulkan kerusakan serius di pelabuhan Haifa yang diduduki dan potensial merusak pelabuhan Asdod yang diduduki.
Pengumuman yang dibuat pada Rabu (24/1/2024) pagi ini datang dalam konteks meningkatnya serangan Perlawanan Irak terhadap sasaran Israel di wilayah pendudukan.
Patut dicatat bahwa Perlawanan Irak juga telah melancarkan beberapa serangan terhadap situs-situs Israel di Golan Suriah yang diduduki dan kota pelabuhan Um al-Rashrash atau "Eilat" yang diduduki Israel.
(Tribunews.com/Chrysnha, Hasiolan)