Kini Dihancurkan Israel, Sekolah di Gaza Disebut juga Jadi Tempat Berlindung dan Kuburan
Sekolah-sekolah di Jalur Gaza digunakan sebagai tempat berlindung para pengungsi.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah sekolah di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza, dihancurkan dalam serangan Israel pada Selasa (30/1/2024) malam.
Hal ini sebagaimana dilaporkan oleh koresponden Al Jazeera, Hind Khoudary.
Khoudary mengungkapkan, sekolah-sekolah di Jalur Gaza digunakan sebagai tempat berlindung oleh para pengungsi.
Selain itu, sekolah di Gaza juga menjadi kuburan akibat serangan Israel.
“Sekolah di Jalur Gaza bukan hanya sekolah, tapi juga tempat berlindung dan kuburan,” ungkap Khoudary, dikutip dari Al Jazeera.
Anak-anak di Gaza Hadapi Ancaman
Konflik yang sedang berlangsung di Gaza mengakibatkan lebih dari 625.000 siswa dan 22.500 guru kehilangan akses ke sekolah sejak 7 Oktober 2023.
Warga di Jalur Gaza dilanda serangan setiap hari terhadap sekolah, rumah sakit, dan rumah.
Lebih dari 76 persen sekolah di Gaza rusak atau hancur.
Sistem pendidikan di Gaza dan Tepi Barat sudah terbatas jauh sebelum konflik pecah.
Namun, peningkatan kekerasan telah merusak infrastruktur penting, membatasi akses, dan menyebabkan lebih dari 10.000 anak meninggal.
Baca juga: Butuh Waktu Puluhan Tahun Pulihkan Kota Gaza
“Tim kami di Tepi Barat telah bekerja selama bertahun-tahun untuk memastikan hak anak-anak atas pendidikan,” kata Chiara Saccardi, Manajer Operasi Regional Action Against Hunger untuk Timur Tengah, dilansir reliefweb.
“Pendidikan yang aman dan bermartabat adalah kunci untuk mencegah pengungsian dan juga membantu memutus siklus kekerasan dan kemiskinan."
"Ini merupakan langkah penting bagi masa depan anak-anak ini."
"Untuk mencapai tujuan ini, organisasi kemanusiaan internasional mendukung akses anak-anak terhadap sekolah dan pendidikan di Tepi Barat dan Gaza," jelasnya.