Kini Dihancurkan Israel, Sekolah di Gaza Disebut juga Jadi Tempat Berlindung dan Kuburan
Sekolah-sekolah di Jalur Gaza digunakan sebagai tempat berlindung para pengungsi.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
Sebelum konflik meningkat, sistem pendidikan di Gaza terhambat karena terbatasnya ketersediaan bahan bangunan.
Akibatnya, hanya sedikit sekolah yang diperbaiki atau dibangun.
Sekolah-sekolah di Gaza juga sering ditutup dan digunakan kembali sebagai tempat penampungan darurat pada konflik sebelumnya.
Namun, akses kemanusiaan yang ada sebelumnya memungkinkan beberapa sistem pendidikan untuk terus beroperasi.
Sementara, saat ini, hak tersebut tidak ada di Gaza.
Lebih dari 433.000 siswa dan 16.000 guru terkena dampak konflik.
Tingkat kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini telah menyebabkan anak-anak dari segala usia rentan terhadap kematian, menjadi yatim piatu, kelaparan, penyakit menular, dan kejadian-kejadian yang sangat traumatis, serta membuat mereka kehilangan pilihan untuk mengatasinya.
Menurut Kementerian Pendidikan, pada 23 Januari 2024, sebanyak 4.510 siswa dan 231 guru tewas di Gaza.
Update Perang Israel-Hamas
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) melaporkan pasukan Israel “menembak secara besar-besaran” dalam penggerebekan di Rumah Sakit al-Amal di Khan Younis.
Utusan Palestina Riyad Mansour mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa agar “tindakan sementara Mahkamah Internasional dapat diterapkan, harus ada gencatan senjata di Gaza”.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan bahwa pembicaraan mengenai “jeda yang diperpanjang” dalam pertempuran adalah hal yang “konstruktif”.
Beberapa warga Palestina terbunuh setelah Israel mengebom sebuah mobil sipil di jalan utama yang menghubungkan Khan Younis dan Rafah.
Baca juga: Rencana Jahat Netanyahu di Gaza Usai Perang Tahap Pertama Bentuk Pemerintahan Militer Israel di Gaza
Ribuan warga Palestina telah melarikan diri dari Khan Younis karena rumah sakit di sana masih dikepung dan UNRWA mengatakan stafnya terpaksa meninggalkan fasilitas mereka di kota yang dilanda perang.
Para pejabat Palestina menuduh pasukan Israel membunuh 30 warga sipil dengan 'gaya eksekusi' setelah mayat-mayat dengan mata tertutup dan tangan terikat ditemukan di sebuah kuburan massal di Gaza utara.