Lancarkan Serangan di Teluk Aden, Rudal yang Ditembakkan Houthi Langsung Kenai Kapal Dagang AS
Houthi telah menembakkan rudal ke kapal perang AS USS Gravely pada Rabu (31/1/2024).
Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
Houthi mengatakan serangan itu merupakan respons terhadap pemboman Israel di Gaza.
Kelompok Houthi menguasai provinsi utara Saada sebelum merebut Ibu Kota, Sanaa, setelah membentuk aliansi yang tidak terduga dengan Saleh dan pasukan keamanan yang masih setia kepadanya.
Pada 2015, pemberontak merebut sebagian besar wilayah barat Yaman dan memaksa Hadi melarikan diri ke luar negeri, dilansir BBC.
Negara tetangganya, Arab Saudi, khawatir Houthi akan mengambil alih Yaman dan menjadikannya satelit dari saingannya, Iran.
Ini membentuk koalisi negara-negara Arab yang melakukan intervensi dalam perang.
Namun, serangan udara dan pertempuran darat selama bertahun-tahun belum berhasil mengusir kelompok Houthi dari sebagian besar wilayah yang mereka rebut.
Arab Saudi kini berusaha membuat perjanjian damai dengan Houthi dan gencatan senjata yang ditengahi PBB telah berlaku sejak April 2022.
Perang tersebut telah menewaskan lebih dari 160.000 orang, menurut Proyek Data Lokasi & Peristiwa Konflik Bersenjata (ACLED).
Lebih dari empat juta orang telah mengungsi.
Kelompok Houthi juga menguasai barat laut Yaman, termasuk garis pantai Laut Merah.
Sebagian besar penduduk Yaman tinggal di wilayah ini, dan Houthi menjalankan pemerintahan de facto yang mengumpulkan pajak dan mencetak uang.
Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional berbasis di pelabuhan selatan Aden.
Hal ini diawasi oleh Dewan Pimpinan Presiden yang beranggotakan delapan orang, yang mana Presiden Hadi menyerahkan kekuasaannya pada 2022.
AS mengatakan, Iran mengizinkan Houthi untuk menargetkan kapal-kapal.
Baca juga: Kapal Galaxy Leader Sitaan Houthi Jadi Obyek Wisata, Bayar Satu Dolar Bisa Nikmati Tarian
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.