Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Perkembangan Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza, Hamas: Tentara IDF Harus Sepenuhnya Tarik Pasukan

Menurut sumber tersebut, Hamas telah menetapkan tiga prinsip utama yang tidak bisa ditawar Israel dalam negosiasi pertukaran tahanan

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Perkembangan Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza, Hamas: Tentara IDF Harus Sepenuhnya Tarik Pasukan
AHMAD GHARABLI / AFP
Para pengunjuk rasa mengangkat plakat dan bendera nasional selama unjuk rasa menuntut pembebasan warga Israel yang disandera seratus hari sebelumnya oleh kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober, di luar Parlemen Israel di Yerusalem pada 15 Januari 2024. 

Negosiasi Gencatan Senjata Perang Gaza, Hamas: Tentara IDF Sepenuhnya Tarik Pasukan

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah sumber dalam gerakan Hamas mengungkapkan kalau negosiasi gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan dengan pihak Israel sedang mengalami kemajuan.

Menurut laporan Al-Ghad, sumber tersebut menegaskan tekad Hamas untuk mengakhiri agresi Israel dan mencegah terulangnya peperangan dalam keadaan apa pun.

Hamas menekankan, tidak mau ada gencatan senjata sementara melainkan penuh.

Baca juga: Hamas Menang Lagi, Israel Tawarkan Jeda Perang Dua Bulan

“Ada kemajuan relatif, tapi sulit untuk mengatakan bahwa semuanya sudah selesai, karena kami telah menerima dokumen baru, yang saat ini sedang dalam tahap diskusi internal,” kata narasumber tersebut dilansir Al-Ghad.

Sumber yang mengetahui progress negosiasi itu menyatakan:

“Diskusi berkisar pada formulasi dan rincian tertentu mengenai tahapan usulan perjanjian yang disampaikan kepada Hamas. Hal ini dibahas dalam pertemuan Paris, dihadiri oleh Direktur CIA William Burns, Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, Direktur Mossad David Barnea, dan Direktur Direktorat Intelijen Umum Mesir Abbas Kamel.”

Baca juga: Jalan-Jalan Utama Tel Aviv Lumpuh Total, Ribuan Warga Israel Desak Natanyahu Mengalah Demi Sandera

Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera nasional dan potret warga Israel yang disandera oleh militan Hamas Palestina di Gaza sejak 7 Oktober, dalam unjuk rasa menuntut pembebasan mereka di luar kediaman pribadi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Kaisarea utara Tel Aviv pada 27 Januari 2024.
Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera nasional dan potret warga Israel yang disandera oleh militan Hamas Palestina di Gaza sejak 7 Oktober, dalam unjuk rasa menuntut pembebasan mereka di luar kediaman pribadi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Kaisarea utara Tel Aviv pada 27 Januari 2024. (Marco LONGARI / AFP)

Tiga Tahap Pembebasan Tahanan

Berita Rekomendasi

Usulan yang disampaikan pada pertemuan Paris mencakup tiga tahap pembebasan tawanan.

Tahap pertama melibatkan pembebasan tiga wanita dalam usia cadangan, lansia di atas enam puluh tahun, dan mereka yang mengalami luka kritis.

Tahap kedua meliputi pembebasan personel militer dan tentara.

Tahap ketiga melibatkan penyerahan jenazah tawanan.

Menurut sumber tersebut, Hamas telah menetapkan tiga prinsip utama dalam negosiasi itu yang tidak bisa ditawar, yaitu:

Gencatan senjata penuh tanpa jeda sementara

Rekonstruksi Gaza tanpa batas

Penarikan penuh Pasukan Pendudukan Israel (IDF) dari Gaza.

Baca juga: Israel Umumkan Kematian Anggota Patroli Yasam, Hamas Terus Melawan, Korban Tewas IDF Jadi 560

Cuplikan video yang dirilis oleh Brigade Al-Qassam saat berhasil menangkap tentara Israel, Sharon Aaron, dalam Operasi Pelindung Tepi pada tahun 2014. Juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida, juga mengumumkan nomor kemiliteran Sharon Aaron yaitu 6092065.
Cuplikan video yang dirilis oleh Brigade Al-Qassam saat berhasil menangkap tentara Israel, Sharon Aaron, dalam Operasi Pelindung Tepi pada tahun 2014. Juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida, juga mengumumkan nomor kemiliteran Sharon Aaron yaitu 6092065. (Telegram Brigade Al-Qassam)

Tawanan Militer Belakangan

Lebih lanjut, Hamas menyatakan preferensinya untuk mengubah tahapan perjanjian yang diusulkan.

Mereka menegaskan bahwa pembebasan personel militer dan tentara yang ditangkap dari dalam unit militer hanya boleh dilakukan pada tahap akhir.

Tahap ini mencakup kesepakatan untuk mengaktifkan gencatan senjata komprehensif, diikuti dengan penarikan IOF dari Gaza, dan kemudian memulai negosiasi mengenai gencatan senjata jangka panjang.

Pemimpin Politik Senior Hamas, Ismail Haniyeh menyatakan, pimpinan gerakan tersebut telah mendapat undangan untuk mengunjungi Kairo.

Tujuan dari kunjungan tersebut adalah untuk membahas kerangka kesepakatan yang dikeluarkan dari pertemuan Paris dan persyaratan implementasinya sejalan dengan visi komprehensif yang bertujuan untuk mencapai kepentingan nasional masyarakat Gaza di masa mendatang.

Ia mengklarifikasi, “Hamas terbuka untuk mendiskusikan inisiatif atau ide apa pun yang serius dan praktis selama hal tersebut mengarah pada penghentian agresi secara komprehensif dan menjamin proses perlindungan bagi orang-orang kami yang terpaksa mengungsi karena tindakan pendudukan dan penghancuran wilayah Palestina. rumah mereka. Selain itu, diskusi harus fokus pada rekonstruksi, pencabutan pengepungan, dan mencapai pertukaran tahanan yang serius.”

(oln/alghd/JN/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
asd
Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 0:00
Loaded: 0%
Stream Type LIVE
Remaining Time 0:00
Â
1x
    • Chapters
    • descriptions off, selected
    • subtitles off, selected
      © 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
      Atas