Swedia Kutuk Aksi Serangan Menggunakan Granat Terhadap Kedutaan Besar Israel di Stockholm
Kedutaan Besar Israel di Swedia mengatakan pihaknya tidak akan terintimidasi, sembari akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan pihak berwenang.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, STOCKHOLM – Pemerintah Swedia mengecam aksi percobaan serangan terhadap kedutaan besar Israel di Stockholm, setelah sebuah obyek yang diyakini sebagai benda peledak ditemukan di luarnya dan dihancurkan oleh pasukan penjinak bom pada Rabu (31/1/2024).
Benda tersebut diyakini merupakan sebuah granat tangan yang dilempar melewati pagar kedutaan, dan mendarat di dekat gedung tersebut, lapor harian Aftonbladet, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Staf kedutaan telah memberi tahu polisi tentang kejadian itu, sehingga pihak berwenang langsung menuju lokasi untuk mengamankan benda mencurigakan tersebut.
Baca juga: Uni Eropa Berencana untuk Meluncurkan Misi Laut Merah untuk Mendukung Israel Pertengahan Februari
"Ini sangat serius. Upaya serangan terhadap kedutaan adalah serangan terhadap mereka yang bekerja di sana dan terhadap Swedia," kata Ulf Kristersson, Perdana Menteri Swedia dalam postingan media sosialnya.
Kristersson menambahkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak berwajib untuk mengamankan kedutaan dan institusi Yahudi yang berada di Swedia.
Polisi menolak memberikan rincian apa pun mengenai sifat benda tersebut, atau bagaimana benda tersebut bisa masuk ke dalam area kedutaan, dan mengatakan bahwa mereka telah melakukan penyelidikan.
“Perangkat tersebut diledakkan secara terkendali,” kata juru bicara kepolisian Swedia kepada stasiun televisi TV4.
Menanggapi 'percobaan serangan' itu, Kedutaan Besar Israel di Swedia mengatakan pihaknya tidak akan terintimidasi, sembari akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan pihak berwenang Swedia untuk menyelidiki kejadian tersebut.
“Kami tidak akan terintimidasi oleh teror,” kata Ziv Nevo Kulman, Duta Besar Israel untuk Swedia dalam posting di platform X (dulu bernama Twitter)