Kunjungi Arab Saudi Hari Ini, Menlu AS Blinken akan Dorong Gencatan Senjata dan Bantuan di Gaza
Menlu AS akan fokus untuk memajukan perundingan mengenai kembalinya sandera yang diambil dari Israel oleh Hamas.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
Dilansir AP News, Hamas tetap berkomitmen pada tuntutan awalnya untuk gencatan senjata permanen.
Hal ini disampaikan oleh pemimpin politik utama kelompok itu, Ismail Haniyeh, dan pejabat senior yang berbasis di Beirut, Osama Hamdan.
Hamdan mengatakan, kelompok tersebut mengupayakan pembebasan ribuan tahanan Palestina yang ditahan karena tindakan terkait konflik dengan Israel, termasuk mereka yang menjalani hukuman seumur hidup.
Desakan terhadap pembebasan tahanan dalam skala besar dan diakhirinya pertempuran di Gaza membuat kelompok tersebut bertentangan dengan proposal multi-tahap yang diajukan para pejabat dari Mesir, Israel, Qatar, dan Amerika Serikat.
Proposal itu tidak mencakup gencatan senjata permanen.
Setelah berhari-hari menyatakan optimisme atas kemajuan menuju kesepakatan, para mediator masih berupaya untuk menutup kesenjangan yang lebar antara Israel dan Hamas.
Haniyeh mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa perundingan harus sepenuhnya mengakhiri serangan Israel di Gaza dan melakukan penarikan pasukan Israel.
Baca juga: Siklus Balas-Membalas Dimulai, Pangkalan Militer AS di Suriah Dihajar Drone Kamikaze Koalisi Milisi
Di sisi lain, para pemimpin Israel mengatakan mereka akan terus berperang sampai Hamas, yang telah memerintah Gaza sejak 2007, dikalahkan, bahkan ketika mereka menyetujui jeda panjang yang disertai dengan pembebasan sandera.
Sebelumnya, Hamas dan militan lainnya menyandera sekitar 250 orang dalam serangan mematikan pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan yang memicu perang.
Mereka terus menahan puluhan tawanan, setelah lebih dari 100 orang dibebaskan selama gencatan senjata satu minggu pada November 2023.
Pembebasan tersebut ditukar dengan 240 tahanan Palestina.
Update Perang Israel-Hamas
Tim penyelamat mencari korban selamat ketika pemerintah setempat mengatakan 30 orang tewas dalam serangan udara Israel terhadap 'rumah aman' dan sebuah masjid di Gaza tengah.
Petugas kesehatan, pasien, dan pengungsi Palestina yang terjebak di dalam Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza benar-benar ketakutan, lapor Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera ketika video menunjukkan penembak jitu Israel membunuh setidaknya tujuh warga Palestina di dekatnya.
Juru bicara Houthi menolak penolakan AS atas hubungan antara perang Gaza dan serangan di Laut Merah, ketika AS melancarkan lebih banyak serangan ke Yaman.
Setidaknya 27.365 orang telah tewas dan 66.630 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Revisi jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober mencapai 1.139 orang.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.