Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konflik Berkecamuk di Gaza, Utusan PBB untuk Irak: Timur Tengah Berada pada Titik Kritis

Serangan yang terus berlanjut terhadap Irak disebut mengancam stabilitas yang telah dicapai dengan susah payah.

Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
zoom-in Konflik Berkecamuk di Gaza, Utusan PBB untuk Irak: Timur Tengah Berada pada Titik Kritis
X
Ilustrasi - Serangan udara AS yang menargetkan militan pro-Iran di Suriah dan Irak pada Jumat (2/2/2024) malam. Serangan yang terus berlanjut terhadap Irak disebut mengancam stabilitas yang telah dicapai dengan susah payah. 

TRIBUNNEWS.COM - Utusan PBB untuk Irak, Jeanine Hennis-Plasschaert, mengatakan Pemerintah Irak fokus untuk menghindari dampak perang Israel terhadap Gaza di dalam negeri atau regional.

Namun, kata dia, serangan yang terus berlanjut terhadap Irak mengancam stabilitas yang telah dicapai dengan susah payah.

Ketika konflik berkecamuk di Gaza, Jeanine Hennis-Plasschaert mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa “Timur Tengah berada pada titik kritis” dan “hal yang sama juga berlaku di Irak”.

“Menyampaikan pesan melalui serangan hanya akan meningkatkan ketegangan secara sembarangan, membunuh atau melukai orang, dan menghancurkan properti,” ujarnya, Rabu (7/2/2024), dilansir Al Jazeera.

“Daripada unjuk kekuatan, semua upaya harus berpusat pada menjaga Irak agar tidak terlibat dalam konflik yang lebih luas," jelasnya.

Pekan lalu, Amerika Serikat (AS) melancarkan serangkaian serangan terhadap kelompok Perlawanan Islam di Irak, sebagai tanggapan atas peningkatan serangan terhadap pangkalan militer Amerika di wilayah tersebut sehubungan dengan perang Israel di Gaza.

Diberitakan AP News, rentetan serangan besar-besaran AS mengenai lebih dari 85 sasaran di tujuh lokasi, termasuk markas komando dan kontrol, pusat intelijen, roket dan rudal, lokasi penyimpanan drone dan amunisi, serta fasilitas lain yang terhubung dengan milisi atau Pasukan Quds IRGC, ekspedisi Garda Revolusi, unit yang menangani hubungan Teheran dan mempersenjatai milisi regional.

BERITA REKOMENDASI

Presiden AS Joe Biden telah memperjelas dalam sebuah pernyataan bahwa akan ada lebih banyak hal yang akan terjadi di masa depan.

Serangan AS tampaknya tidak langsung menargetkan Iran atau para pemimpin senior Pasukan Quds Garda Revolusi di dalam perbatasannya, karena AS berusaha mencegah konflik meningkat lebih jauh.

Peringatan AS selama berhari-hari mungkin telah membuat anggota milisi berpencar dan bersembunyi.

Meskipun salah satu milisi utama yang didukung Iran, Kataib Hizbullah, mengatakan pihaknya menghentikan serangan terhadap pasukan Amerika, milisi lain telah bersumpah untuk terus berperang.

Baca juga: Kewalahan Tangani Konflik, Utusan PBB di Irak Pilih Undur Diri, Sebut Negara itu di Ujung Tanduk

Hal ini menjadikan diri mereka sebagai pembela perjuangan Palestina.

Serangan AS terjadi selama sekitar 30 menit, dan tiga dari lokasi serangan berada di Irak dan empat di Suriah, kata Letjen Douglas Sims, direktur Staf Gabungan.

Update Perang Israel-Hamas

Hamas mengusulkan rencana gencatan senjata tiga tahap sebagai tanggapan atas tawaran yang diajukan oleh mediator Qatar dan Mesir.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas