Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemukim Israel Pasang Tenda dan Kemah di Tengah Jalan, Halangi Truk Bantuan Agar Tak Bisa Masuk Gaza

Untuk menghalangi truk Bantuan kemanusiaan agar tidak bisa masuk ke Gaza, pemukim Israel menghalanginya dengan memasang tenda dan mereka berkemah.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Pemukim Israel Pasang Tenda dan Kemah di Tengah Jalan, Halangi Truk Bantuan Agar Tak Bisa Masuk Gaza
Tangkapan layar Twitter
Untuk menghalangi truk Bantuan kemanusiaan agar tidak bisa masuk ke Gaza, pemukim Israel menghalanginya dengan memasang tenda dan mereka berkemah di tengah jalan. Deretan tenda itu menutup jalur truk-truk bantuan kemanusiaan yang seharusnya bergerak menuju Gaza. Truk-truk bantuan itu jadi sasaran demonstrasi para pemukim Israel. 

Pemukim Israel Pasang Tenda dan Kemah di Tengah Jalan, Halangi Truk Bantuan Agar Tak Bisa Masuk Gaza

TRIBUNNEWS.COM- Untuk menghalangi truk Bantuan kemanusiaan agar tidak bisa masuk ke Gaza, pemukim Israel menghalanginya dengan memasang tenda dan mereka berkemah di tengah jalan.

Deretan tenda itu menutup jalur truk-truk bantuan kemanusiaan yang seharusnya bergerak menuju Gaza. Truk-truk bantuan itu jadi sasaran demonstrasi para pemukim Israel.

Upaya Genosida terhadap warga Gaza tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah dan militer Israel, bahkan pemukim yang merupakan warga Israel sendiri pun turut berperan.

Gaza yang terus menerus dibombardir, sedang kelaparan dan kehausan karena sedikitnya makanan dan minuman yang diperbolehkan masuk, banyak truk bantuan kemanusiaan dari seluruh dunia tertahan tidak bisa masuk. Tidak hanya dari perbatasan Mesir. Banyak juga truk bantuan yang tertahan di Israel.

Di perbatasan sepanjang hari dan sepanjang malam, jalur tertutup deretan tenda-tenda pemukim Israel. Mereka mencegah truk bantuan kemanusiaan mencapai Gaza!

Pemukim Israel mendirikan tenda untuk menghalangi bantuan kemanusiaan mencapai Gaza.

Berita Rekomendasi

Dilansir dari Middle East Eye, ratusan warga Israel dari berbagai spektrum politik berada di persimpangan Kerem Shalom, menghalangi truk bantuan untuk menjangkau warga Palestina yang terkepung.

Baca juga: Anak Palestina Terpaksa Meminum Air Hujan yang Berlumpur karena Kurangnya Akses Air Bersih di Gaza

Pengunjuk rasa Israel sekali lagi menghentikan truk bantuan memasuki Jalur Gaza yang terkepung, tempat ratusan ribu warga Palestina menghadapi risiko kelaparan yang akut, menurut PBB.

Dalam beberapa pekan terakhir, warga Israel dari berbagai spektrum politik berkumpul di penyeberangan Karem Abu Salem – atau Kerem Shalom – untuk menghentikan pengiriman bantuan kemanusiaan.

Pada hari Rabu, puluhan warga, banyak di antaranya berusia muda, memblokir truk bantuan dengan berbaring di jalanan. Beberapa diantaranya mendirikan tenda di daerah tersebut sehingga mereka dapat menghentikan pengiriman bantuan dalam jangka panjang.

Penyeberangan Karem Abu Salem yang terletak di perbatasan dengan Mesir digunakan pasukan Israel untuk memeriksa truk bantuan sebelum memasuki wilayah Palestina yang terkepung.

Pada hari Selasa, pengunjuk rasa memblokir sekitar 130 truk bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.

Di platform X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, seorang aktivis menulis bahwa orang-orang yang berada di persimpangan tersebut antara lain: “Warga negara dari seluruh negeri, dari utara dan selatan, dari kota dan pedesaan, agama dan sekuler – dari semua spektrum politik. "

Baca juga: Cara Abdusselam Keskin, Anak Gaza Hilangkan Haus, Minum dari Genangan Air Hujan Berlumpur di Jalanan

Meskipun Israel memberlakukan pembatasan ketat terhadap warga Palestina di Gaza, termasuk penghentian pasokan air, makanan dan listrik, banyak pengunjuk rasa yang menuju ke penyeberangan percaya bahwa pemerintah Israel terlalu murah hati.

Gerakan Im Tirtzu, sebuah organisasi nasionalis Yahudi sayap kanan, menyatakan: "Semalam: para aktivis Mothers' March, Torat Lechima, dan Im Tirtzu, bersama dengan ratusan warga, mendirikan tenda kemah di perbatasan Kerem Shalom di untuk menghentikan transfer pasokan ke Hamas."

Mothers' March, Torat Lechima dan Im Tirtzu mengeluarkan pernyataan bersama yang mengatakan: "Sementara putra-putra kami mengorbankan hidup mereka untuk mengalahkan Hamas, kami tidak dapat membiarkan diri kami menerima kenyataan memutarbalikkan di mana pemerintah kami menyediakan kekuatan dan makanan kepada musuh. membiarkan musuh melanjutkan perang untuk waktu yang lama. Aktivitas malam ini adalah eskalasi protes yang kami mulai dua bulan lalu, dan kami tidak akan berhenti sampai truk Nazi Hamas berhenti.''

Pada bulan Januari, Mahkamah Internasional (ICJ) mengeluarkan keputusan sementara yang menyerukan Israel untuk berhenti menghalangi pengiriman bantuan ke Gaza dan memperbaiki situasi kemanusiaan di sana.

Resolusi tersebut juga memerintahkan Israel untuk mengambil segala tindakan sesuai kewenangannya untuk mencegah tindakan genosida di wilayah kantong yang terkepung dan menghukum hasutan untuk melakukan genosida.

(Sumber: X, Middle East Eye)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas