Presiden Baru Argentina Menangis di Tembok Ratapan, Ingin Pindah Kedubes dari Tel Aviv ke Yerusalem
Presiden baru Argentina Javier Milei menangis di Tembok Ratapan Sisi Barat, di kompleks Mesjid Al-Aqsa di wilayah Yerusalem Timur
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah rekaman video memperlihatkan Presiden baru Argentina Javier Milei menangis di Tembok Ratapan di kompleks Mesjid Al-Aqsa, Yerusalem Timur, saat melakukan kunjungan resmi pertamanya ke Israel.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan Javier Milei menangis sambil memeluk Rabbi Axel Wahnish, yang dikabarkan akan dia pilih menjadi duta besar Argentina untuk Israel.
Javier Milei juga mengumumkan niatnya memindahkan kedutaan besar Argentina di Israel dari saat ini berada di Tel Aviv ke Yerusalem.
Dia juga menyatakan dukungannya kepada Israel untuk memerangi Hamas yang dia gambarkan sebagai kelompok teroris.
Dia beralasan bangsa Israel berhak membela diri dari serangan Hamas.
“Saya di sini untuk menyampaikan dukungan saya kepada Israel terhadap teroris Hamas, dukungan saya kepada rakyat Israel yang mempunyai hak untuk membela diri,” kata Javier Milei.
“Jelas, rencana saya adalah memindahkan kedutaan ke Yerusalem barat," kata dia.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan menyambut baik rencana Javier Milei tersebut, dan menyebut Milei sebagai 'teman baik.'
“Kami menyambut baik kenyataan bahwa presiden telah menepati janjinya untuk memindahkan kedutaan besar ke Yerusalem.” demikian bunyi pernyataan yang dirilis kantor Perdana Menteri Israel.
Baca juga: Hamas Kecam Rencana Argentina Untuk Pindahkan Kedutaannya ke Yerusalem: Langgar Hukum Internasional
Menteri Keamanan Nasional Israel, Ben Gvir, di platform X, dalam cuitannya ia mengungkap kegembiraan atas rencana Presiden Argentina Javier Milei, yang akan memindahkan kedutaan ke Yerusalem.
Dengan usulan tersebut maka Argentina akan menjadi salah satu dari segelintir negara yang mempunyai misi diplomatik utamanya di Yerusalem, menyusul langkah sejumlah negara lainnya yang telah lebih dulu melakukan memindahkan kedutannya, diantaranya ada Amerika Serikat, Kosovo, Guatemala, Honduras, dan Papua Nugini.
Baca juga: Taktik Kejam Israel Lumpuhkan Palestina, Blokir 51 Kiriman Bantuan ke Gaza Selama Januari
Terkait rencana Argentina memindahkan kantor kedubesnya dari Tel Aviv ke Yerualem, Hamas langsung mereaksi keras.
Hamas menegaskan, rencana tersebut sebagai “pelanggaran terhadap hak-hak rakyat Palestina atas tanah mereka, dan pelanggaran terhadap aturan hukum internasional.”
Dalam perang enam hari dengan negara-negara Arab pada bulan Juni 1967, Israel merebut Yerusalem Timur dari tangan Yordania.
Baca juga: CNN Dituding Bias Beritakan Konflik di Gaza, Konten Reportase Didikte Israel dan Berat Sebelah
Israel lalu mencaploknya dan menganggap seluruh kota Yerusalem sebagai ibu kotanya yang tidak dapat dibagi-bagi.
Kunjungan Javier Milei ke Israel dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Israel Isaac Herzog untuk mempererat hubungan Tel Aviv dengan Argentina.
Pertemuan membahas konflik Israel dan militan Hamas di Jalur Gaza.