Viral Foto Pria Palestina Terluka Ditelanjangi di Depan Tentara Israel, Picu Kecaman, AS: Meresahkan
Di media sosial beredar foto pria Palestina yang sedang terluka dan ditelanjangi oleh tentara Israel.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Bobby Wiratama
Dia mengatakan militer Israel harus “berbicara tentang situasi spesifik itu”. Kemudian, dia menyebut hukum kemanusiaan harus dihormati.
Sebelumnya, tentara Israel mengunggah foto sejumlah warga Palestina yang ditutup matanya dan diikat tangannya.
Mereka ditelanjangi hingga hanya mengenakan pakaian dalam dan kemudian dibawa dengan truk ke lokasi yang tidak diketahui.
Di samping itu, tentara Israel juga mengunggah foto dan video yang memperlihatkan tindakan mereka di Gaza. Tindakan itu termasuk meledakkan bangunan dan membakar rumah.
Di aplikasi Telegram terdapat kanal yang disebut “72 Virgins – Uncensored” yang dilaporkan digunakan untuk mendokumentasikan aktivitas tentara Israel.
Kepada media Israel bernama Haaretz, militer Israel pekan ini mengonfirmasi bahwa satuan “Perang Psikologis IDF (Pasukan Pertahan Israel)” mengoperasikan kanal tak berizin itu.
Adapun pada hari Selasa, (6/2/2024), lembaga HAM bernama Euro-Med mengeluarkan pernyataan yang isinya menyoroti kesaksian tentang penyiksaan terhadap warga Palestina yang baru saja dibebaskan.
Baca juga: Netanyahu Terobsesi Habisi Hamas saat Israel Tunggu Jawaban Yahya Sinwar soal Pertukaran Sandera
Euro-Med menyebutkan beberapa tindak kejahatan, termasuk penelanjangan, pelecehan seksual, dan ancaman penyiksaan seksual.
Lembaga itu meminta masyarakat dunia untuk bertindak guna mengakhiri berbagai pelanggaran itu.
“Pasukan Israel secara paksa menghilangkan tahanan Palestina dan menjadikan mereka target kekerasan brutal dan bahkan penyiksaan parah dari sejak awal penahanan mereka hingga saat pembebeasan,” demikian pernyataan Euro-Med.
Euro-Med juga menyoroti kurangnya data akurat tentang jumlah warga Palestina yang ditahan di Gaza.
Menurut lembaga itu, Israel mengklaim ada 2.300 tahanan di wilayah yang tengah dibombardir.
“Namun, perkiraan yang berdasarkan kesaksian mereka yang dibebaskan menunjukkan bahwa jumlah sebenarnya para tahanan jauh lebih besar,” kata Euro-Med.
(Tribunnews/Febri)