Begini Cara Hussam Al Attar Hadirkan Listrik di Gaza, Newton dari Gaza Ini Pakai 2 Kipas Angin Bekas
Hussam Al Attar, Seorang anak Palestina berusia 15, berhasil menciptakan listrik dari barang bekas yang bisa menerangi tenda keluarganya.
Penulis: Muhammad Barir
Hussam Al Attar, Newton dari Gaza Ciptakan Listrik Tenaga Angin dari Barang Bekas
TRIBUNNEWS.COM- Di dalam tendanya, Hussam Al Attar mampu menghasilkan cahaya dan panas untuk adik-adiknya, dengan menggunakan beberapa kipas angin dan beberapa bahan lainnya di Gaza berkat keberanian dan kecerdikan.
Dengan menggunakan dua kipas angin yang ia ambil dari pasar bekas dan dipasang pada beberapa kabel, remaja Hussam Al Attar telah menciptakan sumber listriknya sendiri untuk menerangi tenda tempat ia dan keluarganya tinggal setelah menjadi pengungsi akibat serangan Israel di Gaza.
Hussam Al Attar, Seorang anak Palestina berusia 15, berhasil menciptakan listrik dari barang bekas yang bisa menerangi tenda keluarganya, dia pun ramai dijuluki Newton dari Gaza.
Newton dari Gaza berhasil menyalakan tenda dan Hati di Rafah. Hussam Al Attar, 15, berhasil menciptakan listrik untuk menerangi tenda keluarganya yang mengungsi di Rafah.
Seperti kata pepatah kebutuhan adalah biangnya dari dari segala penemuan.
Dibutuhkan lebih dari dua upaya sebelum Hussam Al Attar, 15, berhasil menghasilkan listrik untuk menerangi tenda keluarganya yang mengungsi di Rafah, di Jalur Gaza selatan yang terkepung.
Keluarga Al Attar adalah satu dari puluhan ribu orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka di utara karena pemboman tanpa henti Israel terhadap daerah kantong tersebut.
Dia mengatakan mereka menghabiskan 20 hari hidup dalam kegelapan di tenda.
“Saya merasa kasihan pada orang tua dan saudara saya karena kegelapan total di sini, jadi saya berpikir untuk membuat ini untuk meringankan penderitaan yang kami alami…,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera.
Baca juga: Anak Palestina Ciptakan Listrik dari Barang Bekas, Dijuluki Newton dari Gaza, dari Gelap Jadi Terang
Al Attar dikenal karena menemukan "barang-barang bekas dan kemudian (saya) membuat sesuatu darinya,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia suka “bermain dengan segala sesuatu sampai saya menciptakan sesuatu dari barang-barang rusak.”
Sebelum perang, ia membuat lampu bawah air, misalnya. Kali ini, utak-atiknya berhasil menyuplai listrik untuk keluarganya.
“Saya membuat kincir angin yang menghasilkan tenaga listrik,” jelas Al Attar dalam wawancara lain.
“Saya mendapat dinamo dan memasangnya. Angin kencang, bersama dengan kipas angin dan kekuatan angin, memutar kipas angin, menghasilkan tenaga listrik yang menerangi perangkat kami.”