Lagi, Tahanan Palestina Meninggal di dalam Penjara Israel, Kematian ke-8 sejak Operasi Badai Al-Aqsa
Warga Al-Dhahiriya berusia 21 tahun, Muhammad Ahmad Ratib al-Sabbar, meninggal di penjara Israel.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Komite Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan serta Klub Tahanan Palestina telah mengonfirmasi kematian Muhammad al-Sabbar, warga Palestina kedelapan yang meninggal di penjara Israel sejak Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023 lalu.
Dilansir Al Mayadeen, Komite dan Klub Tahanan Palestina mengonfirmasi bahwa Muhammad Ahmad Ratib Al-Sabbar, seorang pemuda berusia 21 tahun dari Al-Dhaheriya, Al-Khalil, mati syahid di penjara Ofer Israel.
Al-Sabbar ditahan sejak Mei 2022.
Ia menderita masalah kesehatan terkait lambung dan usus tetapi tidak mendapatkan perawatan medis di penjara Israel.
Sebuah pernyataan dari kedua komite itu menunjukkan bahwa meskipun Al-Sabbar ditangkap hampir 2 tahun yang lalu, kebrutalan pasukan pendudukan Israel (IOF) berlipat ganda setelah tanggal 7 Oktober dan Al-Sabbar tidak menerima perawatan dasar yang dibutuhkannya.
Komisi dan Klub Tahanan menerima berbagai laporan yang disampaikan oleh para tahanan yang baru dibebaskan, kesaksian dari pengacara, dan informasi dari berbagai sumber mengenai tahanan yang meninggal setelah tanggal 7 Oktober.
Mereka semua memvalidasi bahwa penyiksaan dan penyerangan fisik yang parah terhadap tahanan yang dilakukan oleh pihak Israel, secara langsung menyebabkan kematian para tahanan.
Al-Sabbar menjadi warga Palestina kedua yang meninggal di penjara Israel sejak awal tahun 2024, sekaligus yang ke-8 sejak Operasi Banjir Al-Aqsa dimulai pada 7 Oktober 2023.
Ketujuh tahanan yang meninggal sebelumnya adalah Omar Draghmeh, Arafat Hamdan, Majed Zaqoul, Abdul Rahman Mar'i, Thaer Abu Asab, dan Abdulrahman Bassem al-Bahsh, dan satu tahanan yang identitasnya masih belum diketahui.
Sementara itu, jumlah tahanan Palestina yang meninggal di penjara pendudukan sejak tahun 1967 telah meningkat menjadi 245 orang.
Update Perang Israel Hamas
Sementara itu, setidaknya 27.840 orang tewas dan 67.317 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober.
Baca juga: Perang Sengit di Gaza: Hamas Hancurkan Tank Merkava, Selusin Tentara Israel Terluka 24 Jam Terakhir
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas 7 Oktober mencapai 1.139 orang.
Dalam 24 jam terakhir, pasukan Israel telah membunuh 130 orang dan melukai 170 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Pemimpin Israel Netanyahu memerintahkan serangan ke Rafah, sebuah kota yang menampung lebih dari 1,2 juta orang, setelah mengabaikan persyaratan Hamas untuk perjanjian gencatan senjata.
AS mengatakan, pihaknya tidak akan mendukung serangan Israel di Rafah tanpa rencana perlindungan sipil sementara setidaknya 14 orang tewas di sana hari ini dalam serangan udara.
Ketua UNRWA mengatakan, 300.000 orang berisiko kelaparan di Gaza utara karena Israel telah memblokir separuh misi bantuan di sana sejak awal tahun.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)