Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Gaza Olah Pakan Ternak untuk Dimakan, Truk Bantuan Kemanusiaan UNRWA Tak Bisa Masuk Gaza Utara

Iring-iringan truk bantuan kemanusiaan tidak bisa masuk ke Gaza, UNRWA tidak dapat mengirimkan bantuan makanan ke Gaza Utara.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Warga Gaza Olah Pakan Ternak untuk Dimakan, Truk Bantuan Kemanusiaan UNRWA Tak Bisa Masuk Gaza Utara
Anadolu
Antrean 30 truk pembawa bantuan untuk warga Palestina di Gaza dari Bulan Sabit Merah. 

“Abdallah, rekan kami yang mengambil foto ini, menggambarkan kehancuran yang tak terbayangkan. Seluruh lingkungan hilang tanpa jejak. Orang-orang lelah, tidak ada yang bisa dimakan”.

Serangan militer Israel di Jalur Gaza telah menyebabkan 85 persen populasi menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, menurut PBB.

Pendanaan UNRWA Ditangguhkan

Untuk menambah buruk situasi kemanusiaan, beberapa negara Barat termasuk AS, Inggris dan Perancis, telah menangguhkan pendanaan senilai $440 juta kepada URWA setelah Israel menuduh beberapa pegawainya terlibat dalam operasi tanggal 7 Oktober yang dilakukan oleh Perlawanan Palestina.

UNRWA memutuskan kontrak staf yang bersangkutan, dan penyelidikan independen sedang dilakukan.

Badan Bantuan telah memperingatkan bahwa mereka “kemungkinan besar” akan terpaksa menghentikan operasinya di Gaza dan juga di seluruh wilayah pada akhir Februari jika pendanaan tetap ditangguhkan.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 27,840 warga Palestina telah terbunuh, dan 67,317 terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza mulai tanggal 7 Oktober.

BERITA REKOMENDASI

Selain itu, setidaknya 8.000 orang masih belum ditemukan, diperkirakan tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza.

Perkiraan Palestina dan internasional menyebutkan bahwa mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.

Agresi Israel juga mengakibatkan hampir dua juta orang terpaksa mengungsi dari seluruh Jalur Gaza, dengan sebagian besar pengungsi terpaksa mengungsi ke kota Rafah di bagian selatan yang padat penduduknya, dekat perbatasan dengan Mesir – yang kini menjadi kota terbesar di Palestina. eksodus massal sejak Nakba 1948.

(Sumber: Palestine Chronicle)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas