Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel-AS Berunding, Tolak Syarat Dasar Hamas soal Proposal Gencatan Senjata

Media Israel mengatakan Israel dan AS berunding untuk menolak syarat dasar Hamas soal proposal gencatan senjata yang sebelumnya dibahas di Prancis.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Israel-AS Berunding, Tolak Syarat Dasar Hamas soal Proposal Gencatan Senjata
ABIR SULTAN / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat Kabinet di Kirya, Tel Aviv pada tanggal 31 Desember 2023. -- Israel dan AS menolak syarat yang diajukan Hamas di proposal gencatan senjata. 

TRIBUNNEWS.COM - Media Israel, Ynet, mengungkapkan adanya negosiasi antara mediator, Amerika Serikat (AS) dan Israel, untuk mengurangi kesenjangan antara Israel dan gerakan perlawanan Palestina, Hamas.

Mereka berharap dapat menyelesaikan kelanjutan negosiasi untuk proposal gencatan senjata yang sedang dibahas di Mesir.

"Israel meminta agar Hamas mengesampingkan persyaratan dasar yang ditambahkan ke dalam Inisiatif Paris, dan persyaratan yang tidak terkait dengan tahanan, seperti menghentikan serangan pemukim di Masjid Al-Aqsa," lapor Ynet, Minggu (11/2/2024).

Laporan Ynet mengindikasikan Israel menolak mengirim delegasi ke Kairo jika negosiasi dengan Hamas tidak membaik.

Kemarin, Sabtu (10/2/2024), Israel menyampaikan tanggapannya terhadap rencana Hamas mengenai kesepakatan untuk menghentikan perang dan pertukaran tahanan, ke Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.

"Israel mengumumkan penolakannya terhadap rencana Hamas, yang mencakup tiga tahap selama 135 hari, diakhiri dengan kesepakatan untuk menukar seluruh sandera Israel dengan ribuan tahanan Palestina, sekaligus mengakhiri perang di Jalur Gaza," menurut laporan Sky News.

Menurut media Israel, Walla, Israel memberi tahu para mediator tentang penolakannya terhadap sebagian besar tuntutan Hamas.

Israel meminta mediator untuk menolak proposal Hamas, sambil mempersiapkan negosiasi berdasarkan “Rencana Paris.”

Dalam tanggapannya, Israel merinci poin-poin yang menjadi keberatannya, yaitu:

  1. Penarikan tentara Israel yang membagi Jalur Gaza menjadi dua bagian di fase pertama;
  2. Komitmen terhadap gencatan senjata permanen pada akhir tahap gencatan senjata;
  3. Jumlah tahanan yang diminta Hamas untuk dibebaskan dalam proses pertukaran;
  4. Menentang permintaan Hamas untuk menambahkan frasa “secara permanen” ke dalam klausul yang mengatur negosiasi;
  5. Menolak untuk meng;akhiri perang setelah menyelesaikan implementasi perjanjian pembebasan sandera
  6. Menolak pencabutan pengepungan Israel di Jalur Gaza;
  7. Menentang daftar panjang tuntutan yang melekat pada tanggapan Hamas, seperti komitmen terkait Masjid Al-Aqsa atau kondisi tahanan Palestina di penjara Israel.

Hamas Palestina vs Israel

Berita Rekomendasi

Segera setelah kelompok perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mulai membombardir Jalur Gaza.

Kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 28.064 jiwa sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Sabtu (10/2/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Anadolu.

Israel memperkirakan, masih ada kurang lebih 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Baca juga: Isi Tanggapan Hamas ke Israel: Setop Agresi, Tukar Sandera, Rekonstruksi Jalur Gaza

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas