PMI Buka Layanan Kesehatan Door to Door Untuk Pengungsi Gaza
Memasuki hari ke 128 serangan Israel ke Gaza Palestina menyebabkan hancur totalnya sejumlah infrastruktur di wilayah Gaza.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Memasuki hari ke 128 serangan Israel ke Gaza Palestina menyebabkan hancur totalnya sejumlah infrastruktur di wilayah Gaza.
Termasuk di dalamnya sejumlah rumah sakit yang tidak luput dari sasaran serangan dan pengeboman pihak tentara pendudukan.
UNRWA dalam Sitrepnya melaporkan akibat serbuan Israel fungsi dan akses pelayanan kesehatan sangat terganggu akibat terbatasnya akses listrik dan air. Kini hanya 4 dari 22 Pusat layanan kesehatan UNRWA beroperasi. Hal ini menimbulkan bencana kesehatan yang luar biasa.
Baca juga: Presiden Turki Erdogan Sebut Serangan Israel di Jalur Gaza Mirip Kekejaman Nazi di Perang Dunia II
Saat ini akibat cuaca dingin, dan buruknya sistem sanitasi membuat banyak pengungsi yang jatuh saki. Layanan Kesehatan bagi warga Gaza di pengungsian menjadi kebutuhan primer.
Menanggapi kondisi tersebut, PMI bekerjasama dengan Lembaga Bantuan Medis di Gaza melakukan layanan kesehatan keliling maupun door to door dari tenda ke tenda. Hal ini untuk membantu warga pengungsi yang dalam kondisi sakit untuk mendapatkan akses layanan kesehatan.
Ketua Tim Kemanusiaan PMI untuk Gaza, Arifin Muh Hadi, mengungkapkan pihaknya sengaja memberi pelayanan Kesehatan keliling secara door to door agar memudahkan pengungsi untuk eng-akses layanan Kesehatan.
Apalagi banyak pengungsi yang tidak dapat beranjak untuk menuju ke fasilitas layanan Kesehatan darurat.
“Layanan Kesehatan Keliling ini merupakan upaya PMI dalam mendekatkan layanan kesehatan bagi warga pengungsi yang sakit.
Bagi warga yang sakit namun tidak memungkinkan beranjak ke fasilitas kesehatan darurat, mereka mendapatkan layanan door to door,” ujar Arifin yang saat ini berada di perbatasan Rafah Palestina minggu 11 Februari 2024.
Lebih lanjut Arifin menjelaskan, sejauh ini PMI telah memberi layanan kepada 1000 pasien di pengunsian dan pihaknya akan terus menyasar ke pusat-pusat pengungsian lainnya untuk memberi layanan Kesehatan.
Baca juga: Batalyon Artileri ke-8410 Israel Mundur dari Gaza, Perwira Intelijen IDF Berpangkat Tinggi Resign
Menurut Arifin apa yang dilakukan pihaknya sangat efektif mengingat terbatasnya fasilitas Kesehatan di Gaza tidak sebanding dengan membludaknya jumlah pasien.
“Target layanan Kesehatan Keliling PMI tahap pertama ini ditargetkan untuk 1.000 pasien. Setelah target tercapai, PMI akan terus melanjutkan layanan kesehatan tersebut dan menyasar ke beberapa penampungan darurat lainnya. Pendekatan layanan kesehatan keliling ini sangat efektif mengingat jumlah rumah sakit yang beroperasi semakin berkurang, sementara itu kapasitas tampung pasien di rumah sakit yang ada juga sangat terbatas” ungkap Arfin.
Sementara itu, Kepala Penanggulangan Bencana PMI Pusat, Ridwan Sobri Carman menyatakan, dalam memberikan layanan Kesehatan PMI relawan ke dalam 2 tim yang berkekuatan setiap tim 1 dokter dan 2 perawar. Tim tersebut ber-operasi di Rafah dan Khan Younis
“Tim Medis mitra PMI di Wilayah Gaza yang kami mobilisasi terdiri dari 2 tim, masing masing tim didukung oleh 1 dokter dan 2 perawat. Kedua tim medis ini terus menyasar beberapa penampungan pengungsi di Rafah Gaza maupun Younis”, jelas Ridwan.
Bantuan medis door to door PMI sejalan dengan, harapan WHO yang menekankan perlunya peningkatan cakupan imunisasi rutin serta penyediaan obat penyakit tidak menular, psikotropika, dan anestesi untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat dan mencegah penyebaran penyakit menular.
Pendirian rumah sakit lapangan di wilayah lain di Jalur Gaza sangat penting untuk mengakomodasi kebutuhan medis penduduk setempat.