Mantan Anggota Houthi Ungkap Kegagalan AS Tangani Krisis Laut Merah: Biden Salah Langkah Sejak Awal
Seorang mantan anggota Houthi memberikan peringatan keras kepada AS setelah berminggu-minggu upaya gagal mencegah serangan kelompok Houthi.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
“Konflik ini adalah cara untuk mendapatkan dukungan nasionalis—dukungan terhadap Palestina hampir bersifat universal di Yaman."
Iran mungkin juga memanfaatkan kekacauan yang terjadi saat ini untuk menopang citranya di panggung internasional, menurut Albukhaiti.
“Ini adalah cara yang nyaman untuk memanfaatkan Houthi. Karena itu mengalihkan perhatian dari Iran. Iran tampak bertindak jauh lebih bertanggung jawab dibandingkan dengan Houthi,” katanya.
Ada kemungkinan juga bahwa Iran tidak akan berhenti memasok senjata ke kelompok Houthi, dan malah memutuskan untuk meningkatkan pasokan senjata mereka, prediksi Dan Byman, mantan analis Timur Tengah untuk komunitas intelijen AS,
“Saya pikir Iran akan terus melanjutkan dan sangat mungkin Iran akan meningkatkannya, untuk menunjukkan bahwa meskipun AS menyerang balik, Iran akan tetap mendukung mereka, dan itulah alasan untuk terus bekerja sama dengan Iran,” kata Byman kepada The Daily Beast.
Pada hari Rabu (7/2/2024), Israel bersumpah untuk melanjutkan perang sampai “kemenangan mutlak."
Agar Houthi mundur, Amerika Serikat atau sekutu lainnya mungkin perlu memperjelas bahwa mereka sedang membentuk koalisi kontra-Houthi, mirip dengan koalisi global melawan ISIS, menurut Albukhaiti.
“Jika Houthi tidak merasa ada kemungkinan kehilangan posisi kekuasaan mereka di Yaman, mereka tidak akan tergoyahkan,” katanya.
(Tribunnews.comm, Tiara Shelavie)