Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

153 Negara Termasuk Australia & Jepang Serukan Gencatan Senjata di Gaza, Prihatin Serangan ke Rafah

Sebanyak 153 negara termasuk Australia dan Jepang telah menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in 153 Negara Termasuk Australia & Jepang Serukan Gencatan Senjata di Gaza, Prihatin Serangan ke Rafah
AFP/Saeed Khan
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong. 

153 Negara Termasuk Australia dan Jepang Serukan Gencatan Senjata Segera di Gaza, , Prihatin Serangan israel ke Rafah

TRIBUNNEWS.COM- Sebanyak 153 negara termasuk Australia dan Jepang telah menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza.

Kini banyak negara-negara yang dulunya dekat dengan Israel mengungkapkan keprihatinan mendalam atas laporan operasi militer Israel di Rafah.

Hal ini akan menimbulkan dampak buruk bagi warga sipil di Gaza. Australia dan Jepang khawatir atas invasi darat Rafah.

Israel melakukan serangan udara di Rafah yang menewaskan sedikitnya 100 warga sipil dan melukai ratusan lainnya.

Australia dan Jepang bergabung dengan sejumlah negara dan entitas lain pada tanggal 12 Februari dalam memperingatkan Israel terhadap agresi lebih lanjut di Rafah di selatan Gaza, dengan mengatakan bahwa eskalasi apa pun akan menyebabkan konsekuensi yang menghancurkan bagi 1,3 juta warga Palestina yang mengungsi di sana.

“153 negara, termasuk Australia, telah menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera,” kata Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong melalui media sosial.

Baca juga: Jet-jet Tempur Israel Bombardir Rafah yang Penuh Pengungsi, 40 Serangan, 100 Warga Sipil Tewas

BERITA REKOMENDASI

“Sekarang banyak teman Israel yang mengungkapkan keprihatinan mendalam atas laporan operasi militer Israel di Rafah. Hal ini akan menimbulkan dampak buruk bagi warga sipil.”

Wong menambahkan bahwa lebih dari satu juta warga Palestina yang mengungsi di sekitar Rafah berada di sana karena mereka mengikuti perintah Israel untuk mengevakuasi diri dari Gaza utara, atau karena ancaman dari tentara Israel.

“Apa yang akan dikatakan Australia adalah bahwa Israel sekarang harus memberikan perhatian khusus terhadap warga sipil ini,” kata Menteri Luar Negeri Australia.

Kementerian Luar Negeri Jepang juga mengeluarkan pernyataan yang menyatakan kekhawatiran negara tersebut terhadap agresi Israel baru-baru ini di Rafah.

“Jepang sangat prihatin dengan laporan operasi militer Israel di Rafah di Jalur Gaza,” kata juru bicara kementerian, Maki Kobayashi.

“Lebih dari satu juta warga Palestina di Gaza telah mengungsi di Rafah, yang merupakan lokasi penting untuk pengiriman pasokan kemanusiaan.”

Kementerian juga mencatat bahwa mengingat situasi kemanusiaan yang mengerikan dan meningkatnya jumlah korban sipil, termasuk di kalangan perempuan, anak-anak, dan orang tua, langkah-langkah penting harus diambil untuk memastikan bahwa situasi tidak semakin memburuk dan memungkinkan dilakukannya kegiatan kemanusiaan. agar dapat dilaksanakan dengan benar.

“Jepang sekali lagi menegaskan kembali pentingnya perlindungan warga sipil dan mendesak semua pihak untuk bertindak sesuai dengan hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional, dan bertindak dengan itikad baik berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan, termasuk memastikan bantuan kemanusiaan,” Kobayashi ditambahkan.

Hamas telah memperingatkan Israel bahwa serangan darat di Rafah akan membahayakan perundingan mengenai kesepakatan gencatan senjata.

Pada dini hari tanggal 12 Februari, tentara Israel melancarkan sekitar 40 serangan udara yang menyebabkan kematian lebih dari 100 warga sipil dan melukai ratusan lainnya.

Serangan udara Israel menargetkan rumah-rumah warga sipil, masjid, dan rumah sakit dan disertai dengan penembakan artileri dan pemboman oleh angkatan laut Israel.

(Sumber: The Cradle)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas