Ismail Abu Omar Jurnalis yang Pernah Abadikan Momen Kambing Jadi Sasaran Sniper IDF, Kritis Kena Bom
Ismail Abu Omar, Jurnalis Al Jazeera yang pernah mengabadikan momen tiga ekor kambing jadi sasaran kekejaman Sniper IDF kini kondisinya kritis.
Penulis: Muhammad Barir
Mereka mendokumentasikan kondisi pengungsi Palestina yang berdesakan di wilayah tersebut ketika Israel mengintensifkan serangannya melalui darat, laut dan udara di seluruh wilayah kantong yang terkepung, menewaskan lebih dari 28.000 orang.
Dokter Muhammad al-Astal, dokter gawat darurat di rumah sakit tersebut, mengatakan nyawa Abu Omar terancam akibat luka parah yang dialaminya.
Dilaporkan dari Rafah, Hani Mahmoud dari Al Jazeera mengatakan ini adalah tragedi lain yang menimpa jurnalis yang mencoba meliput perang Israel di Gaza.
“Mereka di lapangan mendokumentasikan kondisi kehidupan keluarga-keluarga Palestina yang mengungsi di wilayah tersebut dan mendokumentasikan kengerian yang mereka alami dan alami dalam 24 jam terakhir ketika serangan udara besar-besaran menargetkan sebagian besar kota Rafah, di mana terdapat hampir 100 orang. terbunuh,” katanya.
“Mereka menjadi sasaran langsung oleh rudal yang ditembakkan dari drone.”
Semua Orang Adalah Target Tentara Israel
Kantor Media Pemerintah (GMO) di Gaza mengecam penargetan para kru saluran Al Jazeera untuk kelima kalinya dalam serangan yang disengaja.
“Penargetan ini dilakukan dalam kerangka intimidasi terhadap jurnalis,” katanya, untuk mencegah liputan media mengenai serangan militer di Gaza.
Setidaknya 126 jurnalis telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober, sementara 10 lainnya telah ditangkap, menurut angka GMO.
“Ini bukan kejadian pertama dan kami berharap ini bukan yang terakhir. Terdapat serangan yang berkelanjutan, sistematis, dan hampir konsisten terhadap jurnalis. Sejak awal perang ini, lebih dari 100 jurnalis telah menjadi sasaran,” kata Mahmoud dari Al Jazeera.
“Tidak ada istilah dalam perang genosida ini. Setiap orang adalah targetnya.”
Kepala biro Al Jazeera di Gaza, Wael Dahdouh, terluka dalam serangan pesawat tak berawak Israel pada bulan Desember di mana juru kamera Al Jazeera Arab, Samer Abudaqa, terbunuh ketika mereka melakukan liputan di Gaza selatan.
Dahdouh kehilangan istrinya Amna, putranya Mahmoud, putrinya Sham dan cucunya Adam pada bulan Oktober setelah serangan udara Israel menghantam rumah tempat mereka berlindung di kamp pengungsi Nuseirat setelah mengungsi dari rumah mereka di Kota Gaza.
Pada bulan Januari, putra tertua jurnalis veteran tersebut, Hamzah, yang juga seorang jurnalis Al Jazeera, terbunuh oleh serangan rudal Israel di Khan Younis, Gaza selatan.
(Sumber: Al Jazeera)