Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Wakaf Yordania Wanti-wanti Aksi Represif Israel di Masjid Al-Aqsa Makin Keras Saat Ramadan

Khalayleh menyatakan kalau Pasukan Pendudukan Israel (IDF) secara rutin meningkatkan ketegangan di Masjid Al-Aqsa

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Menteri Wakaf Yordania Wanti-wanti Aksi Represif Israel di Masjid Al-Aqsa Makin Keras Saat Ramadan
Al-Arabiya/AFP
Masjid Al Aqsa 

Menteri Wakaf Yordania Wanti-wanti Aksi Represif Tentara Israel di Masjid Al-Aqsa Makin Keras Saat Ramadan

TRIBUNNEWS.COM - Mohammad Al-Khalayleh, Menteri Urusan Awqaf Islam dan Tempat Suci Yordania, memperingatkan kalau serangan dan aksi represif tentara Israel di Masjid Al-Aqsa bisa meningkat selama bulan suci Ramadan.

Dalam konferensi pers, Selasa (13/2/2024) Khalayleh menyatakan kalau Pasukan Pendudukan Israel (IDF) secara rutin meningkatkan ketegangan di Masjid Al-Aqsa, lapor TV Al-Mamlaka.

Baca juga: Presiden Argentina Serukan Pembongkaran Masjid Al Aqsa untuk Alasan Ini

Dia melanjutkan, IDF memberlakukan pembatasan rutin terhadap orang-orang yang memasuki masjid.

"Gerbang ditutup, dan pengunjung digeledah pada saat kedatangan. Selain itu, hanya kelompok umur tertentu yang diperbolehkan masuk," ulas laporan itu mengutip keterangan Al-Khalayleh terkait aksi tentara IDF di Kompleks Masjid Al Aqsa.

Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, jumlah jamaah di Masjid Al-Aqsa menurun drastis. 

Masjid Al Aqsa di Palestina
Masjid Al Aqsa di Palestina (Foto oleh collard philippe di Unsplash)

Serbuan Yahudi Fanatik

Sebagai informasi, Masjid Al Aqsa yang terletak di wilayah pendudukan Kota Tua Yerusalem Timur saat ini berada di bawah naungan Departemen Wakaf dan Urusan Islam Yerusalem yang berafiliasi dengan Kementerian Yayasan Yordania.

BERITA REKOMENDASI

Hal ini tertuang dalam Perjanjian Perdamaian Israel-Yordania yang ditandatangani pada 26 Oktober 1994.

Kunjungan Yahudi ke Masjid Al Aqsa masih diizinkan.

Tetapi, gelaran ibadah bagi nonmuslim di dalam kompleks tersebut dilarang.

Namun, kelompok Yahudi fanatik terus menyerbu Masjid Al Aqsa di bawah pengawasan polisi sejak tahun 2003.

Aksi ini disebut sebagai aksi sepihak di luar kesepakatan Israel dan inisiatif dari beberapa organisasi sayap kanan.

Para kelompok Yahudi radikal tersebut terus mendorong pemukim Israel untuk menyerbu Masjid Al Aqsa dengan dalih melakukan ritual keagamaan hingga seruan untuk membangun kuil Yahudi di sana.

Baca juga: Presiden Argentina Serukan Pembongkaran Masjid Al Aqsa untuk Alasan Ini

Departemen Wakaf dan Urusan Islam melaporkan kalau penyerbuan orang-orang Yahudi fanatik ke Masjid Al Aqsa telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Hamas dalam pernyataannya, aksi-aksi serangan semacam ini menjadi satu di antara dasar terjadinya operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober silam, selain penindasan selama bertahun-tahun yang menimpa rakyat Palestina oleh tentara pendudukan.

Pasukan Israel juga memberlakukan pembatasan pada muslim memasuki Masjid Al Aqsa sejak 7 Oktober.

(oln/jn/dtk/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas