4 Pasien Kritis di RS Nasser Meninggal akibat Listrik Padam setelah Dikepung IDF Hampir Seminggu
Tentara Israel mengepung RS Nasser di kota Khan Younis, Jalur Gaza selama hampir seminggu. Listrik padam menyebabkan 3 pasien kritis meninggal dunia.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel mengepung RS Nasser di Kota Khan Younis, Jalur Gaza, selama hampir seminggu.
Tidak hanya melakukan pengepungan, tentara Israel (IDF) juga menggerebek Rumah Sakit (RS) Nasser.
Penggerebekan tersebut mengakibatkan listrik padam di seluruh ruangan RS Nasser.
Empat pasien dalam kondisi kritis meninggal akibat pemadaman listrik dan pasokan oksigen yang terhenti.
“Pasien keempat di Kompleks Medis Nasser tewas akibat pemadaman generator listrik dan penghentian mesin oksigen pada Jumat dini hari,” kata Kementerian Kesehatan Gaza, Anadolu Ajansi.
Dikatakan sebelumnya bahwa 3 pasien meninggal dalam perawatan intensif.
“Tiga pasien meninggal dalam perawatan intensif akibat pemadaman listrik dan penghentian mesin oksigen di Kompleks Medis Nasser,” kata Kementerian Kesehatan Gaza.
Selain itu, kondisi ibu hamil juga memprihatinkan lantaran listrik padam dan tak mendapatkan makanan.
"Dua wanita melahirkan dalam kondisi yang tidak manusiawi, tanpa listrik, air, makanan, atau pemanas di rumah sakit," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Gaza telah memperingatkan kondisi listrik yang hampir habis.
Ia juga khawatir akan kematian enam pasien di perawatan intensif dan tiga di kamar penitipan anak.
Menurutnya, Israel harus bertanggung jawab atas nyawa pasien.
Mereka juga mengimbau semua lembaga internasional untuk melakukan intervensi guna menyelamatkan pasien dan staf sebelum terlambat.
Israel Terus Bombardir RS Nasser
Baca juga: Perang Israel-Hamas di Gaza Hari Ke-133, Situasi di RS Nasser Makin Genting
Menurut laporan Al Jazeera, pasukan Israel menyerbu gedung utama RS Nasser di Gaza selatan.