Ibu Alexei Navalny Harus Tunggu 14 Hari untuk Bertemu Jasad sang Anak, Yulia Sebut Ada Kecurigaan
Ibu Alexei Navalny, Lyudmila diberitahu bahwa dia harus menunggu 14 hari untuk menerima jenazah putranya karena sedang dilakukan pemeriksaan kimia.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Ibu Alexei Navalny, Lyudmila diberitahu bahwa dia harus menunggu 14 hari untuk menerima jenazah putranya karena sedang dilakukan pemeriksaan kimia.
Belum ada konfirmasi mengenai keberadaan jenazah Alexei Navalny dari pihak berwenang Rusia, sementara upaya untuk menemukannya telah berulang kali dihentikan.
Ditahannya jasad Alexei Navalny membuat sang istri, Yulia Navalnaya menaruh curiga pada Vladimir Putin.
Yulia menuduh Putin sengaja memberikan racun kepada Navalny hingga ia meninggal dunia.
Ia juga mengatakan saat ini Putin sedang menunggu jejak racun saraf Novichok di dalam tubuh Navalny menghilang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Yulia melalui pesan video saat bertemu dengan menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels pada Senin (19/2/2024).
Istri oposisi tersebut bersumpah akan mengungkapkan penyebab kematian sang suami dan juga nama-nama yang diduga telah melakukan pembunuhan.
"Vladimir Putin membunuh suami saya. Kami tahu persis mengapa Putin membunuh Alexei tiga hari lalu. Kami akan segera memberi tahu Anda tentang hal itu," katanya, dikutip dari independent.co.uk.
Ia juga menyebut Putin dan pihak berwenang Rusia sebagai 'pengecut'.
“Suami saya tidak bisa dipatahkan. Dan itulah alasan Putin membunuhnya. Memalukan, pengecut, tanpa pernah berani menatap matanya atau sekadar menyebut namanya. Dan sama memalukan dan pengecutnya, mereka sekarang menyembunyikan tubuhnya, tidak menunjukkannya kepada ibunya, tidak mengembalikannya, dan dengan menyedihkan berbohong dan menunggu jejak novichok Putin lainnya menghilang.” jelasnya.
Seorang paramedis berpengalaman mengatakan kepada Novaya Fazeta Europe, jika jasad Navalny sat ini berada di kamar mayat di rumah sakit Klinik Distrik Salekhard.
Namun juru bicara Navalny, Kira Yarmysh mengarakan jika akses untuk memasuki kamar mayat tersebut diblokir.
Baca juga: Berita Internasional Hari Ini: Resolusi Gencatan Senjata PBB - Jasad Navalny Ditahan Penyelidik
Navalny Sempat Menerima Perawatan pada Tahun 2020
Pada tahun 2020, Alexei Navalny mendapat perawatan yang menyelamatkan nyawanya di Jerman.
Saat itu, ia diracuni dengan novichok.
Dia menyalahkan Kremlin atas serangan itu.
Menurutnya, racunnya adalah agen saraf yang sama yang digunakan untuk menargetkan mantan agen Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury pada tahun 2018.
Kemudian pada tahun 2021, Navalny dinyatakan sembuh dan kembali ke Rusia.
Namun sesampainya di Rusia, Navalny ditangkap.
Dia menghadapi berbagai tuduhan yang diyakini oleh para pendukungnya dan sebagian besar komunitas internasional sebagai upaya untuk membungkamnya.
Navalny menjalani hukuman terakhirnya, yaitu 19 tahun penjara, di koloni hukuman Arktik yang dipindahkan ke sana akhir tahun lalu.
Sebagai informasi, Navalny adalah salah satu tokoh oposisi Rusia yang paling menonjol terhadap rezim Putin.
Ibu Navalny diberi kabar kematian sang anak oleh petugas penjara pada hari Jumat (16/2/2024).
Menurut pernyataan petugas penjara, Navalny meninggal dunia setelah jatuh pingsan ketika berjalan-jalan di koloni hukuman 'Serigala Kutub' Arktik.
Sekutu Navalny lainnya, Ivan Zhdanov, mengatakan ibu aktivis tersebut diberitahu bahwa sang aktivis meninggal karena 'sindrom kematian mendadak' (sebuah istilah umum dan tidak jelas untuk suatu kondisi yang menyebabkan kematian mendadak akibat serangan jantung tanpa penyebab yang jelas).
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Alexei Navalny