Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PPI Jepang Sayangkan Teknologi Informasi yang Membuat Gaduh Pascapemilu

PPI Jepang mendukung KPU RI melakukan sinkronisasi untuk memenuhi hak informasi publik yang akurat sehingga tidak ada kegaduhan yang terjadi

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in PPI Jepang Sayangkan Teknologi Informasi yang Membuat Gaduh Pascapemilu
Richard Susilo
Saat pencoblosan surat suara pemilu di Jepang, seorang ibu pun membawa bayinya 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang (PPI Jepang) menyayangkan teknologi informasi yang ada saat ini malahan membuat gaduh pasca pemilu.

Warga negara Indonesia (WNI) di seluruh dunia baru saja melaksanakan Pemilu Presiden, Wakil Presiden, Anggota DPD dan Anggota Legislatif di setiap jenjang pemerintah.

Dalam Pemilu tahun 2024 banyak aplikasi teknologi informasi yang digunakan saat, sebelum dan sesudah pemilu.

Aplikasi teknologi informasi ini dikenal dengan e-democracy. Masifnya penggunaan e-democracy dirasa efektif mengingat dari 204.807.222 WNI yang memiliki hak pilih, 55 persen atau sekitar 114 juta di antaranya adalah suara Gen Z dan milenial.

Keterlibatan generasi muda dalam pemilu bukan sekadar angka-angka partisipasi, melainkan sebuah sinyal perubahan yang berpotensi membawa harapan baru menciptakan demokrasi substansial dan transparan.

Baca juga: Hadar Gumay: KPU Tidak Siap Hadapi Pemilu, Semua Berantakan

“PPI Jepang menyambut baik penggunaan berbagai macam bentuk e-democracy pada Pemilu 2024 ini!” ucap Fadlyansyah Farid.

Berita Rekomendasi

Namun, tambah pengurus PPI Jepang itu lagi, "Kami menyayangkan kegaduhan yang timbul pasca pemilu akibat penggunaan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). Padahal inovasi e-democracy SiRekap merupakan suatu terobosan terkait transparansi formulir C1 yang dapat diakses setiap orang secara digital."

“Panitia Pemungutan Suara Luar Negeri Tokyo hingga ini juga belum mengupload formulir C1 ke Si Rekap!” Ujar Prima Gandhi Wakil ketua PPI Jepang yang menjadi Ketua KPPSLN Pos 13 di Tokyo.

Gandhi menduga KPU RI masih melakukan sikronisasi data C1 yang sudah diupload.

"Kita dukung KPU RI melakukan sinkronisasi untuk memenuhi hak informasi publik yang akurat sehingga tidak ada kegaduhan yang terjadi !” ujar Gandhi kepada Tribunnews.com di Setagaya Tokyo.

Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas