Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Australia akan Bangun Pangkalan Angkatan Laut Terbesar sejak PD II, Rudal Tomahawk Masuk Pengadaan

Menteri Pertahanan Australia, Richard Males telah mengumumkan rencana selama satu dekade atau 10 tahun ke depan.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Australia akan Bangun Pangkalan Angkatan Laut Terbesar sejak PD II, Rudal Tomahawk Masuk Pengadaan
Puspen TNI
Militer Australia mengirimkan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) untuk berpartisipasi dalam perhelatan akbar latihan militer multinasional Super Garuda Shield (SGS) 2023 di Dermaga Jamrud Utara, Tanjung Perak, Surabaya, Kamis (24/8/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles telah mengumumkan rencana selama satu dekade atau 10 tahun ke depan.

Dalam perencanannya, Australia akan menggandakan armada kapal perangnya dan meningkatkan belanja pertahanannya sebesar tambahan 7,25 miliar dollar.

Angkatan Laut Australia akan menambah armada kapal perang permukaan utamanya menjadi 26 kapal dari 11 kapal.

Rencana untuk memperkuat armada tersebut mencakup enam fregat kelas Hunter, 11 fregat tujuan umum, tiga kapal perusak perang udara dan enam kapal perang permukaan canggih yang tidak perlu diawaki, dikutip dari Al Jazeera.

Dari beberapa armada tersebut akan dipersenjatai dengan rudal Tomahawk.

Sehingga mampu meluncurkan serangan jarak jauh pada sasaran.

Kapal-kapal tersebut dapat dirilis pada pertengahan tahun 2030-an.

Berita Rekomendasi

Sementara untuk 11 kapal fregrat ini akan dipercepat perlisannya.

Tujuannya untuk menggantikan kapal kelas ANZAC yang sudah tua.

Adapun 3 kapal fregat pertama akan dibangun di luar negeri dan diharapkan mulai beroperasi sebelum tahun 2030.

Males mengatakan dengan digandakannya armada perang, maka ini akan menjadi pangkalan angkatan laut terbesar sejak Perang Dunia II.

“Ini adalah armada terbesar yang kami miliki sejak akhir perang dunia kedua,” kata Marles kepada wartawan.

Baca juga: Anggota Parlemen Australia Sangat Mendukung Kebebasan Pendiri WikiLeaks Julian Assange

Menurut Marles rencana ini dimaksudkan untuk memperluas keadaan strategis Australia.

“Keputusan yang kami ambil saat ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam belanja pertahanan dan hal ini diperlukan, mengingat kompleksitas keadaan strategis yang dihadapi negara kami,” kata Marles.

Rencana ini diumumkan di tengah rencana Australia untuk membeli setidaknya tiga kapal selam bertenaga nuklir rancangan AS.

Akankan Rencana Ini sebuah Langkah Perubahan Australia?

Australia pernah mengumumkan rencana untuk membeli setidaknya 3 kapal selam bertenaga nuklir rancangan AS pada tahun 2021.

Dengan adanya keputusan itu, Australia membatalkan rencana bertahun-tahun untuk mengembangkan kapal selam non-nuklir dari Prancis yang telah menelan biaya miliaran dolar.

Meskipun kapal selam kelas Virginia akan bertenaga nuklir, mereka tidak akan dipersenjatai dengan senjata atom dan diharapkan membawa rudal jelajah jarak jauh.

Hal ini mewakili sebuah langkah perubahan dalam kemampuan perairan terbuka negara ini.

Menurut para ahli, Australia telah siap untuk mengembangkan angkatan laut, dikutip dari Channel News Asia.

Akan tetapi, yang membuat ragu adalah negara ini telah menggunakan biaya yang besar untuk proyek-proyek pertahanan besar di Australia.

Tidak hanya itu, banyak perubahan kebijakan pemerintah, perubahan kebijakan dan rencana proyek yang lebih bermanfaat bagi penciptaan lapangan kerja lokal dibandingkan pertahanan.

Mantan pejabat keamanan senior dan sekarang menjadi analis independen, Michael Shoebridge mengatakan pemerintah harus berhenti melakukan kesalahan yang sama di masa lalu.

Menurutnya, Australia tidak punya waktu lagi untuk menyia-nyiakan biaya.

Shoebridge mengatakan harus ada proses pengadaan yang disederhanakan.

Apabila langkah tersebut tidak dilakuan, maka akan menyebabkan penundaan, masalah konstruksi, pembengkakan biaya.

Hingga akhirnya, kapal yang terlambat masuk layanan dengan sistem yang diambil alih oleh peristiwa dan perubahan teknologi.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Australia

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas