Rebut Avdiivka, Rusia Lancarkan 450 Serangan per Hari, Ukraina Tinggalkan Tentara Terluka & Senjata
Pasukan Ukraina melarikan diri dari Avdeevka dan meninggalkan banyak tentara yang terluka serta peralatan tempur.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM – Avdiivka, kota penting Ukraina di wilayah Donbass, telah jatuh ke tangan pasukan Rusia.
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan pasukannya hanya kehilangan sedikit tentara dalam operasi militer untuk merebut Avdiivka.
Kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, Shoigu berujar pasukan Ukraina melarikan diri dari Avdiivka dan meninggalkan banyak tentara yang terluka serta peralatan tempur.
Putin kemudian memberikan ucapan selamat atas kesuksesan pasukan Shoigu merebut Avdiivka.
Dia menyebut bahwa pasukan Ukraina terpaksa melarikan diri dari Avdiivka, kota yang dikenal memiliki pertahanan kuat.
Adapun pengumuman penarikan mundur pasukan Ukraina disebut hanya upaya politik untuk menutupi posisi Ukraina saat ini.
“Situasi di Avdiivka pastilah sebuah keberhasilan, tapi perlu dilanjutkan lebih jauh. Perkembangan situasinya harus disiapkan dengan baik, disediakan dengan personel, senjata, peralatan, dan amunisi,” kata Putin kepada Shoigu dikutip dari Russia Today.
Avdiivka menjadi benteng kuat Ukraina sejak munculnya konflik di wilayah Donbass.
Sejak 9 tahun terakhir Avdiivka berada di garis depan pertempuran. Kota itu menjadi tempat yang digunakan pasukan Ukraina untuk melancarkan serangan ke Donetsk.
Avdiivka dibentengi dengan kuat dan memiliki bunker serta terowongan yang dibuat oleh militer Ukraina.
Shoigu menyebut operasi militer untuk merebut Avdiivka telah disiapkan oleh Staf Umum sejak musim dingin tahun lalu.
Baca juga: Setelah Rusia Caplok Avdiivka, 1.000 Tentara Ukraina Diduga Jadi Tawanan Perang
Rusia menggunakan serangan dengan akurasi tinggi. Serangan tersebut menargetkan sejumlah titik penting.
Kata Shoigu, ada lebih dari 450 serangan yang dilancarkan setiap hari selama operasi itu berlangsung.
Avdiivka jatuh ke tangan Rusia pada hari Sabtu pekan lalu dan menimbulkan banyak korban jiwa dari pihak pasukan Ukraina.