Mulai 1 April Tes SIM Tipe 2 untuk Jadi Sopir Taksi di Jepang akan Tersedia dalam Bahasa Indonesia
Mulai 1 April 2024, tes SIM Tipe 2 untuk menjadi sopir taksi di Jepang akan dibuat dalam bahasa Indonesia.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mulai 1 April 2024, tes SIM Tipe 2 untuk menjadi sopir taksi di Jepang akan dibuat dalam bahasa Indonesia.
"Mengenai tes SIM Tipe 2 yang memungkinkan mengemudikan bus dan taksi, Badan Kepolisian Nasional Jepang akan mendistribusikan contoh pertanyaan dalam 20 bahasa kepada polisi secara nasional pada awal tahun fiskal 2024 atau mulai 1 April 2024," papar sumber Tribunnews.com di Kepolisian Jepang, Kamis (22/2/2024).
Baca juga: AS Tangkap Bos Yakuza Jepang yang Selundupkan Nuklir ke Iran, Ancam Jebloskan Penjara Seumur Hidup
Hal ini dilakukan untuk memperluas jumlah sumber daya manusia tenaga kerja asing dengan menjadikannya multibahasa.
Selama ini soal-soal ujian disiapkan oleh masing-masing polisi prefektur hanya dalam bahasa Jepang.
Lisensi Kelas 2 diperlukan untuk mengendarai kendaraan yang ditujukan untuk transportasi penumpang umum, seperti bus atau taksi.
Menurut Badan Kepolisian Nasional Jepang, pada akhir 2022, ada 880.536 orang dengan lisensi biasa (futsuu) 2 dan lisensi besar (oogata) 2.
Jumlah warga negara asing adalah 5.189, yang hanya 0,6 persen yang telah memiliki sim bagi penumpang umum.
Nantinya tes akan menggunakan 20 bahasa terutama Asia, seperti Indonesia, China, Korea, dan Tagalog.
Ada juga bahasa Inggris, Portugis, dan Persia akan tampil bagi para calon pengendara yang ingin mengambil tes (ujian) SIM penumpang umum tersebut.
Baca juga: FSA Jepang Suntikkan Dana 14 Miliar Yen untuk Lembaga Serikat Kredit Terdampak Covid-19
Setiap departemen kepolisian prefektur akan membuat pernyataan masalahnya sendiri dengan mengacu pada contoh masalah dari Badan Kepolisian Nasional.
Selain peraturan lalu lintas yang ditanyakan di Kelas 1, tes SIM Kelas 2 juga mencakup pertanyaan yang berkaitan dengan memastikan keselamatan kendaraan, seperti memeriksa rem.
Hanya yang terkait dengan keterampilan yang diminta, dan layanan pelanggan tidak termasuk dalam ruang lingkup tes.
"Namun hal itu harus diajarkan oleh perusahaan penumpang umum yang bersangkutan," tambahnya.
Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.