Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beri Lampu Hijau, Israel akan Kirim Delegasi ke Qatar untuk Bahas Pembebasan Sandera

Dewan Perang Israel memberi lampu hijau untuk mengirim delegasi ke Qatar dalam beberapa hari untuk membahas pembebasan sandera.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Beri Lampu Hijau, Israel akan Kirim Delegasi ke Qatar untuk Bahas Pembebasan Sandera
Ohad Zwigenberg / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv pada 24 Desember 2023. --- Israel kemungkinan akan mengirim delegasi ke Qatar. 

TRIBUNNEWS.COM - Dewan Perang Israel memberikan lampu hijau untuk mengirim delegasi ke Qatar dan melanjutkan diskusi untuk membebaskan sandera.

Rencana tersebut menyusul diskusi para mediator di Paris baru-baru ini.

"Delegasi Israel, dengan tingkat keterwakilan lebih rendah dibandingkan tingkat keterwakilan pada konferensi Paris, akan berangkat ke Qatar, untuk melanjutkan perundingan mengenai kesepakatan pertukaran tahanan," menurut laporan Channel12 Israel, Minggu (25/2/2024).

Pada Sabtu (24/2/2024) malam, Dewan Perang Israel bertemu setelah delegasi Israel kembali dari pembicaraan di Paris.

Mereka akan membahas pembebasan sandera dan perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Qatar.

"Delegasi tersebut akan menuju ke Doha dalam beberapa hari mendatang untuk melanjutkan perundingan ini dengan tujuan menyetujui gencatan senjata selama beberapa minggu yang mencakup pembebasan tahanan di Gaza dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina di Israel," lapor media Israel.

Penasihat Keamanan Nasional Israel, Tzachi Hanegbi, mengatakan anggota Dewan Perang akan bertemu melalui telepon untuk mendengarkan informasi terkini mengenai diskusi terkait perang di Jalur Gaza.

Pembicaraan Paris

Berita Rekomendasi

Pembicaraan terkait negosiasi Hamas dan Israel yang kedua kembali digelar di ibu kota Prancis pada Jumat (23/2/2024).

Pembicaraan itu dihadiri oleh kepala Badan Intelijen Luar Negeri Israel (Mossad), David Barnea; Kepala CIA, William Burns; Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani; dan Kepala Intelijen Mesir, Abbas Kamel.

"Kemungkinan ada ruang untuk “bergerak maju menuju kesepakatan,” kata Tzachi Hanegbi dalam wawancara dengan saluran berita N12 tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Baca juga: Kecam Rencana Israel Pasca Perang di Gaza, Otoritas Palestina: Semua Ditakdirkan untuk Gagal

Israel bersikeras untuk membebaskan semua tahanan yang ditahan dalam sejak 7 Oktober 2023.

Namun Tzachi Hanegbi menekankan perjanjian tersebut tidak berarti mengakhiri perang.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga mengindikasikan untuk melanjutkan perang meski gencatan senjata tercapai.

Hamas Palestina vs Israel

Segera setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mulai membombardir Jalur Gaza.

Jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 29.606 jiwa dan 69.737 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Sabtu (24/2/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Xinhua News.

Israel memperkirakan masih ada kurang lebih 136 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas