Israel Sepakat Kirim Delegasi ke Paris untuk Bahas Pembebasan Sandera
Secara bersamaan bahwa Israel berkomitmen untuk menghancurkan batalion Hamas di Kota Rafah, Gaza Selatan.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JERUSALEM – Kabinet perang Israel dikabarkan telah sepakat mengirimkan delegasi untuk membahas pembebasan sandera yang juga berkaitan dengan jeda pertempuran selama enam pekan.
“Kami sedang berupaya untuk mendapatkan kerangka kerja lain untuk pembebasan sandera kami,” tulis Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah postingan di platform X (dulu bernama Twitter) pada Sabtu (24/2/2024).
“Itulah sebabnya saya mengirimkan delegasi ke Paris dan malam ini kita akan membahas langkah perundingan selanjutnya,” sambungnya.
Baca juga: Hamas Sebut Israel Lancarkan Lebih dari 70 Serangan ke Rumah Warga Sipil, Tewaskan 92 Orang
Dia menekankan secara bersamaan bahwa Israel berkomitmen untuk menghancurkan batalion Hamas di Kota Rafah, Gaza Selatan.
“Pada awal pekan ini, saya akan mengadakan pertemuan kabinet untuk menyetujui rencana operasional tindakan di Rafah, termasuk evakuasi warga sipil dari sana,” kata Netanyahu.
Sumber-sumber yang terlibat dalam perundingan mengatakan kepada pers Israel bahwa kemajuan telah dicapai menuju kerangka kerja baru, meskipun beberapa rincian penting masih perlu disepakati.
Sementara itu, seorang pejabat Palestina yang mendapat penjelasan mengenai perundingan tersebut mengatakan bahwa Israel bersikap “tidak jelas” mengenai tujuan akhir mereka di Gaza.
“Israel masih fokus pada upaya untuk mengubah perjanjian apa pun menjadi kesepakatan pertukaran tawanan, Hamas menegaskan bahwa perjanjian apa pun harus didasarkan pada komitmen pendudukan Israel untuk mengakhiri perang dan menarik pasukannya dari Jalur Gaza,” kata pejabat tersebut.
Pejabat Palestina lainnya mengindikasikan bahwa pembebasan sandera sebagai bagian dari pertukaran tidak akan terjadi dalam waktu dekat, dengan mengatakan “tidak ada diskusi mengenai para tahanan, baik dalam hal kategori maupun jumlah”.
Adapun sebuah sumber yang mengetahui tentang perundingan Paris, yang berbicara kepada Reuters tanpa menyebut nama, mengatakan mereka telah menghasilkan “garis besar” gencatan senjata yang diusulkan yang pada akhirnya dapat mengarah pada gencatan senjata, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.