Media AS: Lima Ribu Hamas Masih Aktif Underground dan On Ground di Gaza Utara, Terowongan Masih Utuh
The New York Times mengatakan setidaknya 5.000 pejuang Hamas masih berada di Jalur Gaza utara, baik di atas maupun di bawah tanah.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom

Mantan jenderal Israel tersebut mencatat bahwa “tentu saja, media tidak membicarakan hal ini, tetapi peralatannya (alat militer Israel) tidak berfungsi.”
Baca juga: Gaza Selatan Meledak Lagi, Tank IDF Hangus, Tentara Israel Panggil Bala Bantuan di Gerbang Al-Zaytun

Tentara IDF Tidak Siap Masuk Gaza
Brik menyatakan, dia telah bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebanyak enam kali sejak dimulainya perang di Jalur Gaza pada 7 Oktober.
“Tetapi stafnya tidak ingin dia (Netanyahu) mendengar kebenaran, jadi mereka menjauhkannya dari saya,” katanya.
Dia menambahkan: “Saya mengatakan kepadanya bahwa tentara tidak siap untuk segera berperang, karena ada tentara. yang belum berlatih selama lima tahun dan kekurangan peralatan.”
“Saya suruh dia, "biarkan mereka berlatih dan mempersiapkan diri", karena masyarakat sekarang yang membeli peralatan. Untungnya dia mendengarkan, menelepon Menteri Pertahanan (Yoav Galant), dan menunda masuk ke Gaza selama dua minggu,” ujarnya.
Baca juga: Gaza Selatan Meledak Lagi, Tank IDF Hangus, Tentara Israel Panggil Bala Bantuan di Gerbang Al-Zaytun

Sejak dimulainya operasi darat Israel di Gaza pada 27 Oktober, 237 tentara Israel dilaporkan tewas.
Angka ini diyakini jauh lebih banyak dari apa yang dipublikasikan.
Adapun sebanyak 576 tentara Israel telah tewas sejak dilancarkannya serangan Israel terhadap Gaza pada 7 Oktober menyusul serangan Hamas.
Pemboman Israel yang terjadi kemudian menewaskan lebih dari 29.600 warga Palestina dan melukai sekitar 69.737 orang disertai kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
(oln/anadolu/memo/*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.