Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekjen PBB António Guterres Memperingatkan Serangan Israel Terhadap Rafah akan Sangat Berbahaya

Sekjen PBB, António Guterres Guterres memperbarui peringatan tentang dampak serangan Israel di Rafah.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Sekjen PBB António Guterres Memperingatkan Serangan Israel Terhadap Rafah akan Sangat Berbahaya
UNFPA.org
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres. 

Sekjen PBB António Guterres Memperingatkan Serangan Israel Terhadap Rafah akan Sangat Berbahaya

TRIBUNNEWS.COM- Sekjen PBB, António Guterres Guterres memperbarui peringatan tentang dampak serangan Israel di Rafah.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa António Guterres pada hari Senin memperingatkan bahwa serangan Israel terhadap Rafah akan memberikan pukulan fatal terhadap program bantuan di Gaza, karena bantuan kemanusiaan masih sama sekali tidak mencukupi.

Dalam pidatonya di depan Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, Guterres mengatakan bahwa serangan menyeluruh terhadap kota yang terletak di selatan Jalur Gaza di perbatasan dengan Mesir tidak hanya akan menjadi hal yang mengerikan bagi lebih dari satu juta warga sipil Palestina yang mengungsi di sana, namun hal ini juga akan menjadi titik akhir dari program bantuan PBB.

Guterres menyerukan penghormatan yang lebih besar terhadap hak asasi manusia dan perdamaian di seluruh dunia.

Guterres membela UNRWA , Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina, sebagai tulang punggung upaya bantuan di Gaza pada saat pemerintah Israel menyerukan pembubarannya.

Baca juga: Perdana Menteri Yordania Membantah Bantu Israel, Tak Ada Jembatan Darat Jalur Barang Menuju Israel

Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Volker Türk, juga mengkritik “upaya untuk melemahkan legitimasi dan kerja” PBB dan lembaga-lembaga afiliasinya.

Berita Rekomendasi

“PBB telah menjadi penangkal propaganda manipulatif dan kambing hitam atas kegagalan kebijakan,” kata Türk.

“Ini sangat merusak kebaikan bersama, dan dengan kejam mengkhianati banyak orang yang hidupnya bergantung padanya.”

Dewan tersebut memulai sesi enam minggunya pada hari Senin, di tengah meningkatnya krisis hak asasi manusia.

(Sumber: Sky News Arabia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas