IDF Gali Jaringan Terowongan Bawah Tanah yang Hubungkan Jalur Gaza Utara dan Selatan
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menggali jaringan terowongan bawah tanah yang menghubungkan antara Jalur Gaza utara dengan selatan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menggali jaringan terowongan bawah tanah yang menghubungkan Jalur Gaza utara dengan selatan.
Militer mengumumkan pada Senin (26/2/2024) bahwa Pasukan Divisi 162 bersama tim tempur dan pasukan teknik Brigade Nahal dikerahkan untuk menggali terowongan tersebut.
Komandan Brigade Nahal, Kolonel Yair Zuckerman, membenarkan bahwa timnya dalam beberapa minggu terakhir telah menemukan jaringan terowongan bawah tanah yang membentang dari utara ke selatan Jalur Gaza.
"Kami telah melakukan aktivitas signifikan untuk menemukan jaringan terowongan bawah tanah," jelas Kolonel Yair.
Dikutip dari Jerusalem Post, rute bawah tanah membentang sekitar 10 kilometer dan melewati rumah sakit hingga sebuah universitas.
"Jalur bawah tanah menghubungkan rumah sakit Turki yang berbatasan dengan kamp-kamp di tengah Jalur Gaza dengan gedung Universitas Israa di selatan Kota Gaza, hingga mencapai wilayah Zeitoun," urainya.
Setelah menguasai operasional jaringan tersebut, tentara Israel memeriksanya dan menghancurkan sebagian besar jaringan tersebut.
Menurut pihak militer, terowongan bawah tanah ini digunakan untuk komunikasi antar divisi antara berbagai divisi teror di Jalur Gaza.
"Rute tersebut menghubungkan Brigade Pusat ke Brigade Kota Gaza dan berbagai batalyon," papar militer Israel.
Di dalam terowongan, pasukan menemukan ruangan, tempat penyimpanan, dan toilet, beserta senjata, peralatan militer, dan jaringan poros terowongan.
Selain itu, tentara menemukan mayat militan yang tertinggal di terowongan.
Baca juga: Upaya Israel Banjiri Terowongan Hamas Tidak Sukses, Eks-CIA: Gaza Diubah Jadi Benteng Perang
Peristiwa Terbaru dalam Perang Israel-Hamas
- Misi AS mengedarkan rancangan resolusi kepada anggota Dewan Keamanan PBB yang menyatakan dukungan terhadap upaya diplomatik untuk “segera” mencapai kesepakatan “gencatan senjata sementara”.
- Human Rights Watch mengatakan pemerintah Israel gagal mematuhi setidaknya satu tindakan dalam perintah yang mengikat secara hukum dari ICJ dalam kasus genosida di Afrika Selatan.
- Rekaman yang diverifikasi oleh Al Jazeera menunjukkan kerumunan besar warga Palestina yang kelaparan dan putus asa di Kota Gaza berebut sekantong tepung.
- Angkatan Udara Kerajaan Yordania melakukan pengiriman bantuan melalui udara di lepas pantai Jalur Gaza – operasi penerjunan udara terbesar sejauh ini.
-
Militer Israel menembak mati tiga pria Palestina dalam penggerebekan di Kota Tubas dan kamp al-Far'a di dekatnya di Tepi Barat yang diduduki, kantor berita Wafa melaporkan.
-
Angkatan Udara Kerajaan Yordania melakukan pengiriman bantuan melalui udara di lepas pantai Jalur Gaza.
Langkah ini tercatat sebagai operasi penerjunan udara terbesar sejauh ini untuk menyalurkan bantuan yang sangat dibutuhkan bagi jutaan warga Palestina.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)