Industri Pariwisata Israel Tumbang oleh Aksi Agresinya Sendiri Atas Gaza
Industri pariwisata Israel saat ini babak belur karena minimnya angka kunjungan wisatawan sejak aksi invasi Israel ke Gaza 7 Oktober 2023 lalu.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Industri pariwisata Israel saat ini babak belur karena minimnya angka kunjungan wisatawan sejak aksi invasi Israel ke Gaza 7 Oktober 2023 lalu.
Direktur jenderal Kamar Penyelenggara Pariwisata Inbound menggambarkan "Israel" sebagai negara yang sepenuhnya terisolasi dari dunia terkait penerbangan.
Menurut kelompok perdagangan yang mewakili bisnis dan pemasok operator tur besar, sektor pariwisata Israel berada dalam masalah kritis akibat perang yang sedang berlangsung di Gaza.
Banyak maskapai penerbangan ragu menjalankan armadanya tujuan Israel.
“Sebelum krisis, terdapat 250 perusahaan penerbangan yang beroperasi di Israel, dan kini hanya 45 perusahaan yang beroperasi,” kata
Direktur Jenderal Chamber of Inbound Tourism Organizers, Yossi Fattal kepada surat kabar Israel, Maariv, mengatakan, Israel benar-benar terisolasi dari dunia luar.
Menurutnya, perang di Gaza merugikan “citra strategis Israel” dan menegaskan pemerintahan Benjamin Netanyahu seharusnya menemukan cara untuk mendatangkan wisatawan ke “Israel” meskipun perang sedang berlangsung.
“Yordania dan Mesir, yang juga terkena dampaknya, membiayai maskapai penerbangan yang membawa wisatawan ke mereka," kata dia seperti dikutip Al Mayadeen.
"Saat ini, Israel tidak mendanai asuransi untuk maskapai asing, hanya maskapai Israel,” seraya merinci bahwa premi untuk perjalanan ke negara pendudukan sangatlah besar.
Fattal juga menyatakan perlu waktu "dua atau tiga tahun" untuk membangun kembali reputasi "Israel" dan memungkinkan maskapai penerbangan untuk melanjutkan operasinya ketika perang berakhir.
Pariwisata menyumbang lebih dari 3 persen PDB pendudukan dan secara langsung mempekerjakan sekitar 200.000 orang, menurut kementerian pariwisata.
Baca juga: Yaman Incar Aset Militer Israel, Aksi Balasan Atas Pembantaian dan Aksi Genosida di Gaza
Bulan lalu, indeks Phoenix Gamma Israel menunjukkan bahwa sektor pariwisata Israel sangat menderita pasca Operasi Banjir Al-Aqsa Perlawanan Palestina pada 7 Oktober.
Menganalisis siklus belanja, jumlah transaksi, dan jumlah pembelian rata-rata mingguan, angka terbaru untuk kuartal terakhir tahun 2023 memberikan gambaran suram bagi salah satu sektor vital pendudukan Israel.
Baca juga: PM Palestina Mohammad Shtayyeh Hari Ini Dikabarkan Akan Mundur demi Akhiri Perang di Gaza
Sektor pariwisata mengalami penurunan omset yang mengejutkan sebesar 73 persen dibandingkan akhir tahun 2022. Transaksi anjlok sebesar 64 persen, disertai dengan penurunan rata-rata jumlah transaksi sebesar 26 persen.