Murid SD di Jepang Meninggal akibat Tersedak saat Makan Telur Puyuh, Dewan Pendidikan Panik
Seorang murid kelas satu SD di Kota Miyama, Fukuoka, Jepang meninggal dunia karena tersedak saat menyantap teluru puyuh.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang murid kelas satu SD di Kota Miyama, Fukuoka, Jepang meninggal dunia karena tersedak saat menyantap teluru puyuh, Senin (26/2/2024).
Korban meninggal akibat tak dapat bernapas.
Terkait peristiwa ini Dewan Pendidikan Kota Fukuoka mengeluarkan pemberitahuan mendesak kepada sekolah dasar dan sekolah menengah pertama kota untuk mengamati dan menginstruksikan anak-anak secara menyeluruh selama makan siang di sekolah.
"Kami meyakini bahwa mati lemas jadi penyebab kematian anak itu karena makan telur puyuh di dalam makanan Miso Oden," kata Dewan Pendidikan Kota Miyama.
Baca juga: Wanita Pemagang Indonesia Ditangkap Polisi Jepang, Diduga Telantarkan Mayat Bayi yang Dilahirkannya
Pemberitahuan itu meminta agar makanan disantap dalam ukuran yang mudah dimakan dan harus dikunyah dengan baik.
Kepada guru dan orang lain juga diminta mengamati siswa dengan cermat, selain menginstruksikan mereka tentang bahaya makan terlalu cepat.
"Selain itu, jika terjadi kecelakaan mati lemas, kami mengingatkan mereka untuk segera memberi tahu anggota fakultas lain dan meminta mereka untuk menelepon 119, dan mencoba menghapusnya dengan menepuk punggung mereka saat layanan darurat tiba," ungkap sumber Tribunnews.com di Dewan Pendidikan Fukuoka.
Selain itu, Dewan Pendidikan Prefektur Fukuoka dan Kota Kitakyushu juga akan mengeluarkan pemberitahuan serupa pada tanggal 27 Februari 2024.
Di Prefektur Oita, Senin mulai pukul 10.30 pagi, Kota Saiki telah memutuskan untuk menunda penyediaan telur puyuh untuk makan siang sekolah untuk sementara waktu.
Dan Kota Yufu juga mempertimbangkan untuk menghentikan penyediaan telur puyuh.
Selain itu, Kota Hita, Kota Takeda, Kota Kunisaki, dan Kota Tsukumi akan terus menyediakan telur puyuh, tetapi akan memberi tahu setiap sekolah untuk meminta anak-anak "mengunyah perlahan dan makan enak" selama waktu makan siang.
Selain itu, Prefektur Oita meminta pemerintah daerah untuk mengambil langkah-langkah menyeluruh untuk mengurangi risiko mati lemas bagi anak-anak, seperti memasak bahan-bahan dalam ukuran yang mudah dimakan.
Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.