Israel Krisis Tentara di Gaza, Butuh 7.000 Pasukan Tambahan, Perwira IDF: Uang Saja Tidak Cukup
Israel butuh 7.000 pasukan tambahan di Gaza untuk melanjutkan serangan mereka terhadap Hamas dan warga sipil.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.com - Media Israel, Yedioth Ahronoth, pada Jumat (1/3/2024) pagi, melaporkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengalami krisis di Gaza dan sangat membutuhkan 7.000 tentara tambahan.
Setengah dari jumlah tersebut dibutuhkan untuk melanjutkan serangan Israel di Gaza.
Angka itu, lapor Ynet, melebihi jumlah tentara yang sudah dijadwalkan untuk direkrut untuk periode mendatang.
Tak hanya ribuan pasukan, IDF juga meminta tambahan 7.500 posisi untuk perwira dan bintara.
Sementara, saat ini Departemen Keuangan hanya menyetujui 2.500 posisi.
Jumlah-jumlah itu belum pernah terjadi sebelumnya, yang berarti menandakan IDF mengalami krisis di Gaza selama hampir 150 hari perang.
IDF berulang kali menekankan, mereka memerlukan sumber daya tertentu, termasuk jumlah tentara yang jauh lebih besar.
"Oleh karena itu," seorang perwira tinggi di Staf Umum IDF menegaskan, "bahkan kompensasi uang saya tidak akan cukup."
"Kami benar-benar membutuhkan kekuatan militer yang besar," kata dia.
Diketahui, sekitar 582 tentara IDF gugur dalam pertempuran melawan Hamas.
Beberapa lainnya terluka secara fisik dan psikologis sehingga mereka tidak dapat kembali ke kehidupan normal mereka.
Baca juga: Al-Qassam Sukses Bombardir Pasukan Israel di Al-Zaytoun Pakai Mortir: Korban Tewas Dievakuasi
Sejumlah besar komandan, yang memimpin pasukannya seperti yang diharapkan, juga gugur sehingga memerlukan pelatihan untuk penggantinya.
Pengerahan unit khusus dalam perang di Gaza juga akan berdampak pada kondisi tentara karena pelatihannya lebih rumit dan berlarut-larut.
Sebelumnya, pada akhir Februari 2024, Israel mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak bantuan militer Amerika Serikat (AS).