Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Organisasi Israel Zaka Karang Cerita Kekejaman Hamas di Operasi Banjir Al Aqsa Demi Minta Sumbangan

Tujuan dari cerita bohong soal kekejaman Hamas pada 7 Oktober itu dilaporkan untuk menghasut perang dan menggalang dana karena organisasi itu bangkrut

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Organisasi Israel Zaka Karang Cerita Kekejaman Hamas di Operasi Banjir Al Aqsa Demi Minta Sumbangan
Tangkapan layar Surat Terbuka Hamas, Narasi Kami Operasi Banjir Al-Aqsa
Gerakan Perjuangan Islam Palestina, Hamas baru-baru ini menulis surat terbuka. Surat terbuka berjudul, "Narasi Kami… Operasi Banjir Al-Aqsa" dijelaskan beberapa hal dari latar belakang Operasi Banjir Al-Aqsa, Siapa Hamas, dan lain-lain. 

Organisasi Israel Zaka Karang Cerita Kekejaman Hamas di Operasi Banjir Al Aqsa Demi Minta Sumbangan

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah laporan hasil investigasi baru-baru ini mengungkap kalau organisasi Israel Zaka, mengarang cerita kekejaman gerakan pembebasan Palestina Hamas.

Tujuan dari cerita bohong soal serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 itu dilaporkan untuk menghasut perang dan menggalang dana karena organisasi itu bangkrut, Khaberni melaporkan.

Zaka diketahui terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan (search and rescue/SAR) para korban Israel pasca-Operasi Banjir Al Aqsa Hamas pada 7 Oktober 2023.

Baca juga: IDF Tarik Paratroopers dari Gaza, Al Qassam Kendalikan Pertempuran di Zaytoun Pakai Data Israel

The Intercept melaporkan kalau penugasan kepala operasi di Zaka untuk mengumpulkan kesaksian dan keterangan para korban Israel setelah serangan 7 Oktober telah menarik perhatian media yang signifikan di seluruh dunia.

Organisasi ini menjadi sorotan karena bercerita dan melaporkan tentang 'kekejaman yang mengerikan' oleh Hamas, termasuk klaim menyaksikan seorang wanita Israel tenggelam dalam genangan darah, dengan tuduhan bahwa dia disayat dan janinnya ditusuk, serta puluhan laporan palsu tentang eksekusi, pemenggalan, dan pembunuhan. pemerkosaan, dan banyak lagi.

Investigasi mengonfirmasi bahwa tidak ada satu pun bukti yang ditemukan atas tindakan Hamas yang diklaim organisasi tersebut terjadi pada 7 Oktober.

Berita Rekomendasi

Terkait insiden yang melibatkan wanita Israel dan janinnya, surat kabar Israel Haaretz memberitakan kalau dugaan pembunuhan tersebut tidak terjadi.

Laporan ini juga menyoroti perbedaan dalam laporan kematian individu tertentu, dan malah menegaskan kalau mereka dibunuh justru oleh tembakan tank Israel.

Baca juga: Hannibal Directive, Protokol dan Metode Tentara Israel Tumbalkan Warganya Sendiri Demi Tumpas Hamas

Gerakan Perjuangan Islam Palestina, Hamas baru-baru ini menulis surat terbuka. Surat terbuka berjudul,
Gerakan Perjuangan Islam Palestina, Hamas baru-baru ini menulis surat terbuka. Surat terbuka berjudul, "Narasi Kami… Operasi Banjir Al-Aqsa" dijelaskan beberapa hal dari latar belakang Operasi Banjir Al-Aqsa, Siapa Hamas, dan lain-lain. (Tangkapan layar Surat Terbuka Hamas, Narasi Kami Operasi Banjir Al-Aqsa)

Ekspoitasi Jenazah Warga Israel

Laporan lain dari surat kabar tersebut mengungkapkan kalau setelah tanggal 7 Oktober, para petinggi senior militer Israel mengenyampingkan tentara khusus yang seharusnya bertanggung jawab mengambil jenazah dan menyimpan bukti.

Sebaliknya, mereka mengerahkan relawan yang tidak terlatih dari Zaka.

"Para sukarelawan ini mengubah lokasi yang terkena dampak (serangan Banjir Al Aqsa) menjadi 'ruang perang donasi', mengeksploitasi mayat untuk meminta sumbangan sambil menyebarkan akun fiktif. Hal ini melemahkan peran penting kedokteran forensik, yang penting bagi klaim Israel bahwa Hamas mengatur ‘kampanye pemerkosaan massal yang disengaja’," tulis laporan tersebut mengutip hasil investigasi .

Namun, surat kabar tersebut melaporkan kalau meskipun beberapa media meragukan pemberitaan Zaka tentang pemenggalan kepala anak dan penyerangan terhadap perempuan, penyelidikan terhadap klaim tersebut kurang berjalan baik.

Lebih jauh lagi, kepala operasi selatan Zaka mengaku kadang-kadang salah bicara segera setelah kejadian tanggal 7 Oktober.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas